Link Net Bagikan Dividen Rp 503,6 Miliar

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Link Net Tbk (LINK) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp 503,6 miliar atau 50% dari laba bersih 2017. Jumlah dividen tunai tersebut terbagi menjadi dua yaitu sebesar Rp 353,6 miliar atau Rp 119,64/saham yang akan dibayarkan pada tanggal 15 Mei 2018. Serta pembayaran dividen tunai interim sebesar Rp 150 miliar atau sebesar Rp 50,75/saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, RUPST juga memutuskan untuk mengubah jajaran kepengurusan perusahaan dimana Presiden Direktur LINK sebelumnya yaitu Irwan Djaja digantikan oleh Marlo Budiman sebagai Presiden Direktur yang baru. Marlo Budiman sebelumnya pernah memegang beberapa posisi eksekutif senior selama 15 tahun, termasuk selama 8 tahun di sebuah perusahaan telekomunikasi.

Perubahan tersebut merupakan rotasi manajemen yang biasa dilakukan oleh LINK, sehingga perubahan tersebut tidak mengganggu kinerja perusahaan kedepannya.”Hal tersebut biasa dilakukan di manajemen, jadi memang rotasi itu fungsinya untuk merefresh ya", ujar Timotius Max Sulaiman, Director Chief Financial Officer LINK.

Pada 2017, LINK meningkatkan laba bersih sebesar 23,05% di sepanjang periode 2017 menjadi Rp 1 triliun dibandingkan dengan periode serupa di 2016 sebesar Rp 818,56 miliar. Pertumbuhan laba bersih LINK tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 15,06% menjadi Rp 3,39 triliun dibandingkan 2016 sebesar Rp 2,95 triliun. Sementara perseroan membukukan pendapatan di 2017 tumbuh sebesar 15% menjadi Rp 3,4 triliun. Sedangkan target tahun 2018 bisa bertumbuh sama seperti tahun lalu.  

Pertumbuhan bisnis internet dan tv berlangganan LINK menjadi salah satu pendorong meningkatnya kinerja perusahaan pada 2017. LINK berhasil melakukan peningkatan pengguna produknya menjadi 551.000 orang pada 2017 dibandingkan pada 2016 sebanyak 503.000 orang. Sedangkan penetrasi penerimaan pendapatan dari setiap pelanggan meningkat menjadi Rp 421.000 setiap bulannya dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 407.000 setiap bulannya.

Tahun ini, induk usaha dari First Media ini berharap bisa menambah 150.000-200.000 rumah yang terkoneksi internet (homepass). Sampai saat ini sudah ada 2,1 juta rumah yang terhubung dengan internet yang tersebar di beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Malang, Bali, Medan dan Batam.

Liryawati, Chief Marketing Officer First Media menyatakan, pihaknya baru memasuki kota Medan dan Batam. Disampaikannya, kira-kira sudah ada antara 5.000–10.000 homepass di sana. Selama tahun 2017 ada penambahan sekitar 174.000 homepass. Sayang, dirinya belum bisa menyebutkan rencana penambahan total panjang kabel serat optik karena masih menunggu hasil rapat umum pemegang saham (RUPS).

Sebagai informasi, penetrasi internet dan TV berlangganan di Indonesia yang masih rendah menjadi katalis pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, perseroan akan terus mengupayakan penambahan pelanggan. Pada 2017 ada penambahan bersih 97.000 pelanggan. Sehingga untuk tahun ini jumlah penambahan berada pada angka yang sama atau lebih dari itu. Salah satu upaya perusahaan ini menambah pelanggan adalah dengan menggandeng Catchplay yang bergerak dalam penyedia layanan terbesar video on demand (VOD) di Asia tenggara.

Disebutkan, pertumbuhan video streaming di Indonesia tahun 2016 mencapai 6,9 juta pengguna. Diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 12,1 juta pada tahun 2019 atau tiga kali lipat menjadi 22,2 juta pada tahun 2022. Dengan kerjasama ini, pelanggan First Media dapat bebas menikmati film favorit secara non-stop melalui beragam perangkat yang ada kapanpun dan di manapun. Para pelanggan First Media yang berlangganan paket Premium Supreme, Maxima, Ultimate dan Infinite yang sudah memiliki X1 Smart Box dapat menikmati layanan ini tanpa biaya tambahan.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…