Acset Indonusa Bagi Dividen Rp 40,6 Miliar

NERACA

Jakarta - Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Acset Indonusa Tbk (ACST). membagikan dividen tunai 40% dari laba bersih periode 2017. Dengan demikian, perseroan menebar keuntungan Rp40,6 miliar atau setara Rp58 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikan perseroan, rasio pembayaran dividen itu lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. ACST membagikan dividen tunai Rp36 per saham pada 2016. RUPST memutuskan sisa dari laba bersih senilai Rp92,64 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan perseroan.

Dalam RUPST tersebut, perseroan mengangkat Iwan Hadiantor sebagai Komisaris dan Djoko Prabowo sebagai Direktur Independen. Sementara itu, posisi jajaran direksi lainnya tidak mengalami perubahan. Sebagai catatan, berdasarkan laporan keuangan 2017, ACST mencatatkan kenaikan laba bersih 125,7% secara year on year pada 2017 ditopang pendapatan dari sektor infrastruktur.

Pendapatan usaha ACST tumbuh 68,7% secara year on year pada 2017. Pendapatan naik dari Rp1,79 triliun menjadi Rp3,02 triliun. Berdasarkan sumber pendapatan usaha, sektor infrastruktur memimpin kontribusi dengan persentase 63%. Sementara itu, sektor lain menyusul dengan kontribusi masing-masing yakni konstruksi 24%, fondasi 9%, dan lainnya 4%.

Dengan demikian, laba bersih yang dibukukan naik 125,7% pada 2017. Keuntungan ACST naik dari Rp68,3 miliar pada 2016 menjadi Rp154,2 miliar pada 2017. Kata Direktur Acset Indonusa, Djoko Prabowo, perseroan saat ini tengah menunggu evaluasi atas dua proyek yang bernilai sebesar Rp 4,7 triliun. Ditargetkan proyek ini bisa diperoleh oleh perusahaan di kuartal kedua tahun ini.

Sepanjang kuartal I-2018, perusahaan terus aktif untuk terus mengikuti tender-tender dari proyek infrastruktur. Proses tender ini memang memakan waktu yang lama sehingga di periode tersebut perusahaan belum mengantongi satupun kontrak baru.”Di kuartal pertama sudah ikut tender dan sedang evaluasi, ada dua Japek Selatan senilai Rp 3,8 triliun dan tol Balaraja senilai Rp 900 miliar. Tinggal evaluasi dengan owner,”ujar Djoko.

Saat ini total proyek yang tegah digarap perusahaan bernilai sebesar Rp 10,5 triliun yang terdiri dari 15 proyek. Dimana lima diantaranya merupakan proyek infrastruktur seperti tol Jakarta-Cikampek elevated, tol Kunciran-Serpong, proyek light rail transit (LRT) dan proyek infrastruktur di Lampung. Tahun ini perusahaan menargetkan kontrak baru senilai Rp 10 triliun dan mayoritas masih akan disumbangkan oleh proyek-proyek infrastruktur.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…