Danai Proyek Tol Lewat RDPT - Waskita Toll Road Kantungi Dana Rp 5 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai pembangunan jalan tol, PT Waskita Toll Road (WTR) mengantungi dana senilai Rp5 triliun melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa (RDPT). RDPT berbasis ekuitas ini diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) sebagai Bank Kustodian dimana dalam transaksi ini Danareksa Sekuritas bertindak sebagai arranger.

Direktur Utama WTR, Herwidiakto menjelaskan, RDPT Ekuitas ini menggunakan underlying asset saham WTR di perusahaan investasinya yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Saat ini WTTR mengelola 3 (tiga) ruas tol yaitu Kanji-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo dengan panjang ruas tol keseluruhan mencapai 123,8 km. “Penerbitan RDPT Ekuitas WTR ini merupakan langkah strategis dan sinergi positif dengan sesama BUMN untuk memperkuat pembangunan infrastruktur di Indonesia,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, melalui penerbitan RDPT ini, WTR memiliki ruang yang lebih lebar untuk menyelesaikan proyek eksisting dan melakukan investasi di proyek jalan tol baru. Perseroan menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para investor atas penerbitan produk RDPT Ekuitas ini.

Herwidiakto menjelaskan, perseroan akan terus melakukan insiatif untuk memperkuat dan meningkatkan kinerja dari setiap portofolio investasi di jalan tol. Apalagi, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan bahwa di tahun 2025 nanti total ruas tol di Indonesia akan mencapai 6.115 km.”Kami akan mengambil setiap peluang untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan portofolio investasi yang tumbuh positif secara berkelanjutan. WTR juga akan terus mendukung upaya Pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan infastruktur jalan tol di berbagai wilayah di Indonesia," jelas Herwidiakto. 

Sementara Direktur Utama DIM, Marsangap P. Tamba mengatakan, penerbitan RDPT Ekuitas ini merupakan salah satu sumber pendanaan alternatif untuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Adapun RDPT ekuitas ini akan menggunakan dua skema transaksi. Skema pertama, WTR akan mengalihkan 57,14% saham lama WTTR kepada RDPT senilai Rp2,85 triliun. 

Selanjutnya, WTTR akan menerbitkan saham baru sebesar 30% kepada RDPT senilai Rp 2,15 triliun. Setelah transaksi ini, RDPT akan menguasai 70% saham WTTR sementara saham WTR berkurang dari 99% menjadi 30%.”RDPT Ekuitas WTR ini memiliki jangka waktu 5 tahun. RDPT ini merupakan solusi pendanaan alternatif bagi investor profesional dan proyek-proyek infrastruktur. Skema produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek maupun investor," kata Marsangap. 

RDPT Ekuitas merupakan suatu instrumen pendanaan yang merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada Portofolio Efek (Ekuitas) yang berbasis kegiatan sektor riil.  Direktur Pengelolaan dan Pengendalian Portofolio WTR, Joko W. Widodo menambahkan, pada saat ini WTR telah melakukan investasi di 18 ruas tol di Indonesia, dimana 5 ruas telah beroperasi secara komersial.

Sebagai informasi, di 2020, perusahaan memproyeksikan akan mengoperasikan ruas tol sepanjang 889,23 km yang mana sekitar 437,5 km di antaranya merupakan bagian dari ruas tol Transjawa yang beroperasi pada 2018.”Besarnya minat investor terhadap penerbitan RDPT Ekuitas ini menjadi bukti makin tingginya kepercayaan investor terhadap WTR dan prospek bisnis jalan tol di Indonesia," tambahnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…