MENYIKAPI GEJOLAK PASAR SAHAM - Tito: Jangan Khawatir untuk IPO

NERACA

Jakarta –Gejolak pasar modal yang terjadi beberapa pekan terakhir, menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar akan kondisi yang lebih buruk dan termasuk rencana perusahaan yang bakal mencatatkan saham perdananya di pasar modal. Hal ini sangat beralasan, dari beberapa perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya ditengah kondisi yang bergejolak, direspon pelaku pasar negatif sehingga daya serap saham IPO rendah.

Merespon hal tersebut, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesi (BEI), Tito Sulistio terus mendorong perusahaan yang belum mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) agar jangan menunda-nunda lagi, meski kondisi pasar saham sedang naik-turun. “Dengan go public maka perusahaan bisa menjadi lebih besar, sehingga tidak perlu menunggu kepastian lagi,”ujarnya di Jakarta, Selasa (10/4).

Dirinya menegaskan, jangan menunda go public ditengah pasar naik-turun karena tidak akan tahu. Oleh karena itu, IPO dulu, siap jadi perusahaan besar dulu. Meski wajar saja, apabila orang masih wait and see. Tito menyampaikan, seiring ketidakpastian yang datang dari kondisi global membuat perusahaan yang ingin IPO menjadi ragu-ragu melantai di bursa saham. "Ketidakpastian bikin orang pikir jangka pendek, tunggu bukan takut. Kemarin sempat naik, tapi ada sentimen dari Trump lalu turun lagi," terang dia.

Menurut Tito, gejolak ini bukan berasal dari kondisi fundamental Indonesia yang stabil, tapi dari persepsi seperti ada Pilkada dan Piala Dunia 2018. "Ada pertanyaan likuiditas rupiah, bank berlomba cari dana dengan tawarkan tabungan bonus sekian, kejadian ini menantang, tapi emiten kita bagus. Wait and see mengurangi porsi saham IPO, tapi proses tidak berhenti karena sudah jalan,”ungkapnya.

Kata Tito, ada beberapa kategori investor yang cukup senang ketika kondisi pasar saham Indonesia sedang bergejolak seperti saat ini. Menurutnya, bagi beberapa orang kondisi naik-turun pasar saham Indonesia seperti sekarang justru menjadi peluang bagi investor yang suka mengambil risiko. “Ini kesempatan buat beberapa orang karena lagi murah, mereka yang risk taker anggap ini menarik. Sekarang ada gejolak Amerika Serikat dan China,"tuturnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, meski kondisi perekonomian Indonesia masih masuk ke dalam kategori baik tetap saja pasar saham bisa bergejolak karena sentimen dari global tersebut. "Stabilitas ekonomi kita bagus, emiten kita bagus, tapi kalau ada berita Trump keseleo akan jatuh harga, jatuh kita. Informasi yang masuk dari sisi perusahaan bagus, tapi dipihak lain risk taker senang bisa keluar masuk. Pasti ada untung rugi, itu hak orang," katanya.

Guna mencegah ketidakpastian itu, Tito mengungkapkan, BEI terus meningkatkan kelengkapan informasi ke investor, termasuk calon perusahaan yang akan melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) agar tetap yakin dengan kondisi sekarang.”Lengkapi dengan informasi yang non fundamental, perdagangan setengah hari memang sempat Rp2 triliun, tapi rata-rata Rp9,3 triliun/hari. Kemarin ada dual listing yang jumlah saham dikurangi bukan karena pasar lesu, tapi dalam ketidakpastian dengan menunggu, tetap laku," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…