NERACA
Jakarta - Bank Indonesia menyatakan seluruh bank atau 115 bank di Indonesia akan mulai mengedarkan kartu debet berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) "Garuda Merah" pada akhir April 2018. "Kartu GPN ini untuk melibatkan semua perbankan yang ada di Indonesia. Akhir April kita akan luncurkan serentak," kata Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Pungky Wibowo di Jakarta, Senin (9/4).
Kartu debet berlogo "Garuda Merah" ini merupakan bagian implementasi lanjutan GPN yang pertama kali diperkenalkan pada awal Desember 2017. GPN atau "National Payment Gateway" merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai alat dan jaringan pembayaran, sehingga nasabah dapat bertransaksi dan menggunakan jasa pembayaran secara lintas sarana dan parasarana.
Dengan menggunakan kartu debet GPN, kata Pungky, nasabah akan memperoleh tiga manfaat yakni pertama penurunan biaya administrasi bulanan kartu debet. Besaran penurunan itu tergantung kebijakan masing-masing bank, namun diperkirakan mencapai Rp1000 dari tarif semula. Kemudian, GPN juga memberikan akses kepada nasabah untuk menggunakan alat bayar GPN lintas sarana dan prasarana milik perbankan di seluruh Indonesia.
Selain itu, manfaat ketiga, segala tahapan transaksi, dari pengalihan (routing) hingga penyelesaian (settlement) dilakukan oleh perusahaan dalam negeri sehingga segala prosesnya dilakukan di dalam negeri. Sayangnya, bank belum diwajibkan untuk menerbitkan kartu GPN yang hanya difasilitasi teknologi chip. Kartu GPN masih dapat berupa pita magnetik tergantung saldo rekening yang ditetapkan bank penerbit dan nasabah.
"Kalau memang semua perbankan mau langsung NCCICS (penggunaan pin enam digit dan chip) itu silahkan. Ada sistem chipnya sehingga lebih aman. Namun kalau mau hanya logo nasional dulu silahkan. Sesuai kebutuhan," ujar dia. Wakil Senior Presiden Deposit Konsumer Bank Mandiri, Trilaksito Singgih Hudanendra mengatakan kartu debet Mandiri berlogo GPN masih ada yang menggunakan pita magnetik, khusus bagi saldo nasabah di bawah Rp5 juta.
"Memang tidak semua langsung chip. Tapi memang ini bagian tahapan untuk penerapan chip nanti," ujar Singgih. Saat ini, dari 17 juta kartu debet Mandiri yang beredar, baru 1,5 juta kartu yang menggunakan chip. Mandiri menargetkan dapat menerbitkan empat juta kartu debet GPN. Dengan kartu GPN, Mandiri menurunkan tarif administrasi bulanan kepada nasabah di rentang Rp500-Rp1000, yakni untuk kartu debet Platinum menjadi Rp7.500 atau turun Rp1.000, kartu debet Gold Rp4.500 atau turun Rp1.000, dan debet silver Rp2.000 atau turun Rp500.
Kemudian, penurunan biaya juga terjadi pada tarif MDR. MDR adalah komisi yang diminta bank kepada pedagang atau sektor jasa yang menggunakan mesin EDC milik bank tersebut. MDR yang sebelumnya 2,5-3 persen kini menjadi maksimal satu persen setiap transaksi. Sayangnya, biaya transfer dan tarik tunai menggunakan kartu debet GPN Mandiri masih menggunakan tarif lama. "Nanti kalau sudah banyak bank yang menggunakan kartu GPN, kita bisa menyesuaikan dan tarik tunai," kata Singgih.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, dalam setahun, perbankan Indonesia membayar sekitar Rp 25 trilun ke Visa karena transaksi menggunakan layanan Visa. "Itu berarti, sekarang (uang yang dibayarkan ke Visa) tidak ke luar negeri, tapi dinikmati perbankan Indonesia," kata dia.
Adapun Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia Pungky P. Wibowo mengatakan, penggunaan kartu ATM/debit semakin besar. Hal itu seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang cepat, mudah, praktis, dan aman. "Jumlah kartu ATM/debit per Januari 2018 adalah sebesar 167 juta kartu. Ini berkembang detik per detik, mereka akan semakin banyak," ucapnya.
Sesuai peraturan Bank Indonesia (BI), perbankan harus memastikan tiap nasabah memiliki minimal satu kartu berlogo GPN pada 2022. Adapun BI tidak melarang nasabah untuk memiliki kartu lainnya yang berlogo prinsipal asing. Sebab, kartu berlogo GPN hanya bisa digunakan untuk transaksi di dalam negeri. Adapun kartu berlogo prinsipal asing tetap bisa dipakai untuk transaksi domestik. Namun, pemprosesan untuk transaksi domestik tetap menggunakan sistem GPN.
J Trust Bank Raih Penghargaan Corporate Secretary Champion 2024 NERACA Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank)…
InfoEkonomi.ID Siap Gelar Top Digital Corporate Brand Award 2024 untuk Industri Finansial NERACA Jakarta - Sebagai media online yang menyajikan…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti pentingnya menjaga stabilitas keuangan untuk mengantisipasi imbas konflik Iran-Israel…
J Trust Bank Raih Penghargaan Corporate Secretary Champion 2024 NERACA Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank)…
InfoEkonomi.ID Siap Gelar Top Digital Corporate Brand Award 2024 untuk Industri Finansial NERACA Jakarta - Sebagai media online yang menyajikan…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti pentingnya menjaga stabilitas keuangan untuk mengantisipasi imbas konflik Iran-Israel…