Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Fonny The mengatakan, pelemahan laju indeks harga saham gabungan(IHSG) yang terjadi saat ini belum mempengaruhi investor di provinsi Sulut,”Pada bulan Februari 2018, terjadi pertambahan investor di Sulut sebanyak 192 dengan transaksi mencapai Rp401 miliar,"ujarnya di Manado, Senin(9/4).

Dia mengatakan, kendati belum terlihat dampaknya, namun strategi manajer investasi dalam mengelola produk reksa dana, harus lebih ditingkatkan. BEI, katanya, terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi sehingga semakin banyak masyarakat khususnya orang muda memanfaatkan pasar saham sebagai salah satu investasi.

Sementara Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Maluku Utara, Elyanus Pongsoda mengatakan minat masyarakat Sulut berinvestasi masih kecil, sehingga sosialisasi dan edukasi pasar modal harus terus ditingkatkan. Dia menambahkan, menjadi tujuan meningkatkan pemahaman industri keuangan, khususnya pasar modal, akan meningkat.”Meningkatkan pemahaman, produknya, dan risikonya, serta manfaatnya dan akhirnya akan menggunakan investasi," katanya.

Dia juga menjelaskan, dunia pasar modal sebagai hal menjanjikan dan harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Makin banyak kegiatan seperti itu, katanya, tingkat literasi dan inklusi keuangan akan meningkat. Dia mengatakan OJK akan terus mengawasi kegiatan bursa saham di Sulut sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk menanamkan modalnya. (ant/bani)