Saatnya Cerdas Memilih Produk Investasi - Ketika Penasihat Investasi Hadir Mewakili Investor

NERACA

Jakarta – Tren pertumbuhan investor lokal di pasar modal, tentunya menjadi peluang meningkatnya transaksi di pasar modal hingga pertumbuhan kapitalisasi di pasar. Namun di satu sisi juga menjadi tantangan, bagaimana merubah mindset masyarakat berinvestasi di pasar modal itu untuk jangka panjang dengan menakar investasi sesuai kebutuhan serta mengenal risikonya. Pasalnya, suka tidak suka saat ini belum banyak investor mengenal lebih dalam produk investasi hingga profil risikonya sehingga berpotensi merugikan investor itu sendiri.

Berangkat dari kepedulian terhadap investor dalam memilih produk investasi sesuai kebutuhan dan juga menumbuhkan jumlah investor lokal, PT Jagartha Penasihat Investasi hadir untuk menjadi penasihat investasi di pasar modal secara independen tanpa terikat pada perusahaan investasi apapaun, “Masyarakat sejauh ini hanya ditawarkan produk investasi tanpa mengenal risikonya, sehingga bila terjadi kerugian akan menimbulkan trauma. Oleh karena itu, masyarakat perlu pendamping sebelum berinvestasi, “kata Co Founder/Managing Partner Jagartha, FX Iwan di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, sejauh ini pemahaman masyarakat terhadap produk investasi di pasar modal masih terbatas. Padahal sejatinya, dalam berinvestasi tidak hanya melulu berbicara untung tetapi juga risiko yang bisa diproteksi. Selama ini, manajer investasi dalam menawarkan produknya belum cukup memberikan penasihat investasi dan terkesan hanya berbicara bisnis semata tanpa edukasi yang mendalam.

Maka hadirnya Jagartha bisa menjembatani kebutuhan investor akan penasihat investasi di pasar modal, khususnya untuk produk reksadana yang saat ini tumbuh pesat.”Kami hadir mewakili kepentingan investor dan bukan perusahaan manajer investasi. Diharapkan dengan keberadaan penasihat investasi, tidak ada antipati investor terhadap produk investasi,”tandasnya.

Dalam menjalankan perannya sebagai penasihat investasi, kata Iwan, Jagartha juga akan melakukan pendekatan berbasis teknologi digital, khusus generasi milenial. Kedepan, lanjutnya, pihaknya akan menjalankan kerjasama dengan perusahaan e-commerce dalam menawarkan jasa penasihat investasi dan juga dalam rangka memperluas basis investor lokal. Namun sayangnya, dengan potensi bisnis jasa penasihat yang dinilai menjanjikan ini kedepannaya, dia belum mau menyampaikan target bisnisnya. “Kita belum bisa menyampaikan target bisnis, tapi yang terdekat berharap izin dari Otoritas Jasa Keuangan bisa dirilis April ini,”ungkapnya.

Disampaikannya, peran jasa penasihat investasi memiliki potensi penting dalam memasarkan produk investasi di masayarakat. Tengok saja, Malaysia yang menawarkan produk reksadananya sebesar 70% berasal dari penasihat investasi dan bukan perusahaan manajer investasi. Maka melihat pengalaman negara tetangga, lanjut Iwan, tidak tertutup kemungkinan keberadaan perusahaan penasihat investasi di Indonesia juga bisa memberikan kontribusi penjualan produk reksadana.

Iwan yang sudah bergelut dalam dunia pasar modal selama 10 tahun terakhir ini, bersama timnya berkomitmen untuk mengajak perusahaan penasihat investasi lainnya bergabung dalam memberdayakan investor untuk jernih dalam memilah dan memilih produk investasi.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…