Saham INPS Oversubcribed Lebih Lima Kali

NERACA

Jakarta – Debut perdana di pasar modal, perdagangan saham PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) bergerak mendatar atau stagnan di posisi Rp276 per saham. Namun, tidak lama berselang, saham emiten perusahaan perdagangan, transportasi, dan jasa logistik terpadu ini mulai naik sebesar 50% ke level Rp414 per saham.

Terlepas dari pergerakan harga saham perdana yang berada di luar ekspektasi pelaku pasar, saham INPS dalam masa penawaran saham perdananya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari lima kali total IPO. “Saham INSP oversubscribed sebesar lebih dari lima kali,”kata Anshy M Sutisna, Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi di Jakrta, kemarin.

Pada masa penawaran umum tercatat sebanyak 595 investor memesan saham INSP. Dimana dari total pemesanan saham INSP, sebesar 64, 4 juta saham merupakan permintaan yang berasal dari porsi pooling allotment yang mencerminkan kelebihan permintaan sebesar 436,3 kali dari porsi pooling tertentu. Berdasarkan sistem penjatahan yang ditetapkan, 99% adalah alokasi untuk penjatahan pasti (fixed allotment) dan 1% untuk penjatahan terpusat (pooling allotment).

Sementara Direktur Utama PT Indah Prakasa Sentosa Tbk, Eddy Purwanto Winata mengatakan, pihaknya optimistis saham perusahaan dapat menjadi salah satu tujuan investasi bagi investor di dalam negeri.”Pencatatan saham ini juga merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public. Kami optimistis akan terjadi peningkatan kinerja yang cukup signifikan ke depannya,”ujarnya.

Dia mengemukakan, strategi usaha perseroan ke depan antara lain meningkatkan kegiatan pemasaran dan penjualan BBM melalui pendekatan kepada pelanggan baru, palanggan lama maupun yang yang telah beralih ke pihak lain (win back) "Selain itu meningkatkan utilisasi infrastruktur fisik khusnya bidang usaha SPBU, peningkatan utilisasi SDM dan teknologi serta melakukan kerja sama dengan pihak ketiga di segmen transportasi dan logistik," katanya.

Dalam IPO, Indah Prakasa Sentosa Tbk meraih dana sebesar Rp41,4 miliar, sekitar 47,64% akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Jono Gas Pejagala yang dimiliki oleh pihak afiliasi, dan sisanya sekitar 45,12% akan digunakan sebagai tambahan modal kerja. Tahun ini, perseroan menargetkan dapat meraih laba Rp17 miliar. Peningkatan laba didorong oleh target kenaikan pendapatan sebesar Rp500 miliar atau naik sekitar 70% dari tahun sebelumnya.

Kata Eddy Purwanto Winata, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp65 miliar yang berasal dari dana internal dan pinjaman perbankan. Tahun ini, lanjutnya, perseroan akan fokus pada peningkatan kinerja internal perusahaan, terutama untuk distribusi jenis logistik bahan bakar. “Kita melakukan kerjasama dengan Pertamina, kita coba tebusan lebih banyak lebih tinggi. Target sales kita bisa naik lebih dari 50% hingga 60% kalau bisa ya dua kali lipat karena kita akan memperkuat trading energy kita," ujarnya.

Selain itu, perusahaan juga menargetkan pembelian truk sebanyak 36 hingga 40 truk untuk kepentingan logistik. Saat ini perusahaan telah memiliki 250 unit truk. Untuk keperluan tersebut, perusahaaan mengeluarkan dana investasi sebesar Rp40 miliar hingga Rp45 miliar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…