SSMS Targetkan Pendapatan Tumbuh 15%

NERACA

Jakarta – Kembali menggeliatnya bisnis sawit atau crude palm oil (CPO), memacu PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) untuk mengejar pertumbuhan lebih agresif lagi. Tahun ini, perusahaan perkebunan sawit ini menargetkan kinerja bakal tumbuh double digit. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, SSMS membidik pertumbuhan pendapatan antara 10% hingga 15%. Target serupa juga ditetapkan untuk hasil produksi. Sepanjang 2017, SSMS membukukan pendapatan Rp 3,24 triliun. Sedangkan, realisasi produksi CPO dan kernel sebesar 1,49 juta ton. Artinya, tahun ini, SSMS mengincar pendapatan antara Rp 3,56 triliun hingga Rp 3,73 triliun. Sementara, target produksinya sekitar 1,63 juta ton hingga 1,71 juta ton pada 2018.

SSMS perlu menambah jumlah lahan tertanam guna mengimbangi target tersebut. Tahun ini, SSMS menargetkan penanaman lahan baru antara 4.000 hektar (ha) hingga 5.000 ha. Adapun lahan tertanam SSMS saat ini seluas 82.520 ha. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) antara US$ 15 juta hingga US$ 20 juta. Dimana sumber capex berasal dari kas internal.

Investor Relation SSMS, Arie Raymond pernah bilang, dana capex akan digunakan untuk meningkatkan area lahan tertanam seluas 4.000 hektar (ha) hingga 5.000 ha. Saat ini, lahan tertanam SSMS saat ini seluas 82.520 ha. Dengan penambahan lahan tertanam, manajemen berharap produksi dan pendapatannya bisa tumbuh antara 10%-15% pada tahun ini.

Sebagai informasi, perusahaan membidik bisa memproduksi CPO dengan kenaikan 17%. Target produksi tahun ini diprediksi bisa mencapai 346.589 ton CPO. Selain itu, target produk Tandan Buah Segar (TBS) tahun ini mencapai 1,47 juta metrik ton, dari sebelumnya tahun 2017 sebanyak 1,25 juta metrik ton.

Kenaikan produksi tersebut berkorelasi dengan meningkatnya hasil produksi masing-masing kebun. Bukan hanya itu, peningkatan tersebut juga diimbangi dengan penambahan kapasitas pengolahan pabrik. Asal tahu, SSMS sedang berproses membangun pabrik baru. Nantinya, setelah kapasitas pengolahan tersebut jadi, sebenarnya SSMS membidik peluang untuk menambah jumlah lahan. Hanya saja, regulasi dari pemerintah masih mengatur adanya moratorium penambahan lahan. Sehingga saat ini SSMS masih mengoptimalkan lahan yang dimiliki.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…