Keluar dari Jebakan Biaya Tinggi

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Industri

 

Isu paling klasik dan membosankan adalah biaya tinggi. Dari masa lalu hingga masa kini gaungnya tidak pernah pupus. Apa mungkin dengan biaya tinggi akan menjadi kekuatan ekonomi di dunia di masa mendatang. Dan mengapa para peramal begitu yakin bahwa output ekonomi akan menjadi besar.

Diskursus yang kita dapatkan adalah bahwa low cost economy adalah penting. Dan low cost economy menjadi salah satu kondisi yang harus dipenuhi kalau Indonesia mau menjadi besar output ekonominya di dunia. Efisiensi  dan peningkatan produktifitas nasional di segala lini proses menjadi kebutuhan paling fundamental yang bisa mendorong bekerjanya sistem perekonomian lebih memiliki daya tahan.

Branding Indonesia yang paling struktural untuk menimbulkan kepercayaan  internasional dalam bidang ekonomi adalah  bahwa semua kegiatan dan prosesnya tidak bersifat high cost. Sehingga untuk melakukan doing business apa saja di negeri ini selalu menguntungkan, low risk low cost, high return, dan high profit.

Dengan daya dukung sistem ekonomi nasional yang efisien, produktif dan inovatif, maka Indonesia berpeluang besar akan menjadi pusat produksi dan distribusi barang dan jasa yang paling menarik di dunia. Konsekuensinya adalah size institusi pasarnya harus besar dan kita wajib membesarkannya. Apakah itu institusi pasar barang dan jasa maupun institusi pasar keuangan, pasar modal dan bahkan institusi pasar tenaga kerjanya.

Mengapa harus membesarkan institusi pasar? Karena Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global yang besar dan berpengaruh. Sebab itu, total capacity building harus dilakukan. Begitu pula total factor productivity harus meningkat di segala lini yang menyebar ke seluruh wilayah Indonesia tanpa kecuali.

Sistem ekonominya harus semakin terintegrasi dan terkoneksi dalam satu struktur ekonomi berbiaya rendah baik dalam perputaran yang bersifat lokal, nasional, regional, dan global. Digital ekonomi akan menjadi faktor penting yang dapat menekan biaya ekonomi tinggi menuju ke sistem ekonomi berbiaya rendah.

Mempersiapkan menjadi top ten ekonomi dunia dengan nilai PDB US$ 7,3 triliun nomor 4 di dunia pada tahun 2050 menurut ramalan Pricewaterhouse Coppers tidak bisa disambi atau bekerja dengan sistem kebut semalam semua menjadi beres. Rasanya tak mungkin itu terjadi. Pilihannya adalah harus fokus, berlanjut, koheren dan rasional.

Sekarang ini PDB Indonesia sudah mencapai US$ 1 triliun. Lembaga yang sama meramalkan bahwa PDB Indonesia akan bisa mencapai US$ 5,4 triliun pada tahun 2030,dan pada tahun 2050 akan naik menjadi US$ 7,3 triliun. Proses tersebut tidak akan berjalan sekedar mengikuti hukum pasar, tapi di dalam negeri kita harus bersama-sama mempersiapkan diri secara politik, ekonomi dan budaya.

Tidak bisa dilakukan dengan saling berbalas pantun seperti yang sekarang ini berjalan. Sebab itu, branding yang harus dibangun adalah Indonesia Menjadi Kawasan Paling Stabil Baik dari Aspek Stabilitas Politik dan Keamananan Maupun Stabilitas Ekonominya.

 

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…