Panca Mitra Bidik Dana IPO Rp 800 Miliar

NERACA

Jakarta – Ketertarikan minat perusahaan untuk go public ditengah pelemahan indeks  harga saham gabungan (IHSG) masih tinggi dan salah satunya, PT Panca Mitra Multiperdana berencana menggelar aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam hajatan ini, perusahaan mengincar dana sebesar Rp 800 miliar. Perusahaan berencana melepas sebanyak 30% saham perusahaan pada IPO.

Panca Mitra merupakan perusahaan yang fokus dalam pemprosesan dan pengolahan udang. Eksportir udang terbesar di Indonesia ini menunjuk Danareksa Sekuritas dan RHB Sekuritas sebagai underwriter.”Target sama, belum ada perubahan (pelepasan saham),” kata Martinus Soesilo, Presiden Direktur PT Panca Mitra Multiperdana di Jakarta, kemarin.

Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI menyatakan, Panca Mitra membidik dana sekitar Rp 800 miliar. Saat ini, aset perusahaan diperkirakan sebesar Rp 2,3 triliun. Dalam hal ini, perusahaan menggunakan buku Desember 2017. “Diperkirakan listing pada awal Juni 2018,” kata Hamdi.

Untuk menyukseskan penyerapan IPO, perusahaan juga melakukan roadshow ke beberapa negara. Perusahaan membidik investor luar negeri dengan roadshow ke Kuala Lumpur, Singapura, dan sekitar Asia Tenggara. Sebagai informasi, perseroan menargetkan volume ekspor udang pada tahun ini mencapai 20.000 ton. Jumlah tersebut naik 100% dibandingkan volume ekspor tahun lalu yang sebesar 10.000 ton.

Peningkatan target ekspor seiring mulai beroperasinya pabrik anyar di Situbondo. Pabrik dengan nilai investasi US$ 20 juta ini beroperasi sejak 1,5 bulan lalu dan ditargetkan beroperasi penuh pada tahun ini. Dengan tambahan pabrik tersebut, kini perusahaan yang berniat menggelar initial public offering (IPO) pada 2018 ini telah memiliki total enam pabrik. Rinciannya, empat pabrik di Situbondo dan dua pabrik di Tarakan, Kalimantan.

Saat ini, produksi perseroan berupa udang vaname mentah, udang windu mentah dan olahan udang diekspor, dengan porsi terbesar ke pasar Amerika Serikat sebesar 70%. Kemudian, 20 pasar Jepang. Sisanya, Singapura, Hong Kong, Uni Eropa dan Australia. Harga jual udang vaname mentah sebesar US$ 11 per kilogram (kg), sementara udang windu mentah dihargai US$ 16 per kg. Sedangkan, produk olahan berkisar 0,3 cent hingga 0,5 cent per ekor.

Ekspor udang ke AS terus meningkat. Pada 2015, volume ekspor Panca Mitra ke negeri Paman Sam sekitar 4.426 ton. kemudian naik menjadi 4.773 ton pada 2016 dan naik lagi menjadi 7.085 ton pada 2017. Perusahaan yang beroperasi sejak 2004 silam ini mampu bersaing di pasar global dengan menjaga kualitas produk. Bahkan, sekitar 36.000 ton dari total volume ekspor tahun lalu yang mencapai 10.000 ton, telah mengantongi sertifikasi BAP bintang empat. Sertifikat ini sebagai syarat untuk ekspor ke sejumlah negara. Untuk sertifikasi tersebut, tahun lalu, Panca Mitra merogoh kocek sebesar US$ 78.000.




BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…