Laba Bersih Susut 85,87% - MNC Land Menelan Pil Pahit Lesunya Properti

NERACA

Jakarta – Lesunya bisnis properti di tahun 2017, juga dirasakan dampaknya bagi PT MNC Land Tbk (KPIG). Dimana perseroan membukukan pendapatan, sebesar Rp 938,27 miliar atau turun 0,86% dibanding pencapaian 2016 yang sebesar Rp 946,47 miliar. Sementara, total laba komprehensif tahun berjalan KPIG sepanjang 2017 sebesar Rp 380,13 miliar, turun 85,87% dibandingkan pencapaian laba komprehensif pada 2016.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan mencatatkan hasil yang cukup buruk di semua akun laporan keuangan. Bahkan perusahaan menderita kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang belum dijual. Besaran kerugiannya mencapai Rp 931,84 miliar. Padahal, pada 2016, perusahaan masih bisa mencatatkan keuntungan dari akun ini sebesar Rp 892,48 miliar.

Dari lini bisnis, dua bisnis utama perusahaan mencatatkan penurunan pendapatan. Lini hotel, resor dan golf membukukan pendapatan sebesar Rp 513,47 miliar, turun 15,31% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp 606,34 miliar. Sementara, pendapatan dari lini bisnis sewa ruang perkantoran juga turun 2,86% menjadi Rp 165,99 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 170,88 miliar.

Kedua lini bisnis ini menyumbang masing-masing 54,72% dan 17,69% terhadap total pendapatan. Sementara, dua lini bisnis yang lain yakni, apartemen dan properti lainnya serta jasa keamanan dan lainnya, mencatatkan pendapatan masing-masing sebesar Rp 130,82 miliar dan Rp 127,97 miliar. Keduanya meningkat masing-masing sebesar 65,07% dan 42,22% dibandingkan 2016.

Saat ini perseroan tengah disibukkan mengembangkan proyek properti di Bali dan Lido dengan belanja modal sebesar Rp 3 triliun. Dimana capex tersebut dialokasikan untuk mendanai beberapa proyek sebesar Rp 2 triliun dan sisanya untuk akuisisi tanah di Lido dan Bali. Capex tersebut meningkat dibanding tahun 2016 sebesar Rp 1,2 triliun.

Asal tahu saja, perseroan setidaknya membutuhkan dana sebesar Rp10 triliun hingga Rp15 triliun untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan.”Total proyek sampai selesai itu kita butuh dana Rp10-15 trliun. Ini untuk yang di Bali, Lido, dan proyek di Tanggerang," kata Erwin R Andersen, Direktur MNC Land.

Disebutkan, untuk proyek MNC Lido City di Bogor ini memiliki lahan seluas 2.000 hektare (ha). Rencananya dalam proyek yang bekerja sama dengan Trump organization ini perseroan akan membangun theme park, residence, hotel, serta taman nasional. Selain proyek di Lido, perseroan pun memiliki proyek MNC Bali Resort yang terletak di Tabanan, Bali. Pada proyek ini, perseroan juga berkerja sama dengan Trump Organization untuk membangun Trump International Hotel, Trump Residence yang didalamnya terdiri dari 150 unit kondominium dan 80 unit vila, serta Trump International Golf Club. Proyek ini memiliki luas lahan 106 ha. 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…