BEI Kembali Perdagangkan Saham TAXI

NERACA

Jakarta – Setelah sempat disuspensi lantaran penundaan bayar obligasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya membuka suspensi saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) pada perdagangan Kamis (5/3). Suspensi saham TAXI dibuka setelah perusahaan memenuhi kewajiban terkait pembayaran bunga obligasi.”Bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek TAXI di seluruh pasar terhitung sejak sesi II perdagangan 5 April 2018," kata I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, BEI melakukan suspensi terhadap saham TAXI, lantaran perusahaan transportasi ini belum membayar bunga ke-15 atas Obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014. Setelah dibuka, saham TAXI tercatat melesat sebesar 18,35% hingga ditutup di level Rp 187 per saham pada Kamis sore.

Belum lama ini, lembaga pemeringkatan efek dalam negeri, Pefindo menurunkan peringkat PT Express Transindo Utama Tbk. Pefindo juga menurunkan peringkat obligasi milik TAXI yang diterbitkan tahun 2014 lalu. Pefindo mengumumkan penurunan peringkat TAXI dari idBB+ menjadi idBB- dengan outlook negatif. Pefindo juga ikut menurunkan peringkat Obligasi I Tahun 2014 TAXI dari idBB+ menjadi idBB-.

Efek utang dengan peringat idBB ini mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lemah relatif dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Sementara tanda minus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Adapun peringkat ini diberikan dari hasil evaluasi Pefindo yang didasarkan pada laporan keuangan TAXI per 30 September 2017 lalu dan berlaku dari 12 Maret 2018 hingga 1 Maret 2019.

Sebagai informasi, hingga kuartal ketiga tahun lalu TAXI mencatat penurunan pendapatan sebesar 54,81% menjadi Rp 231,62 miliar. Di periode yang sama, rugi TAXI pun membengkak 157,41% menjadi Rp 210,58 miliar. Melorotnya kinerja keuangan TAXI memacu perseroan untuk bekerja lebih keras lagi untuk melakukan efisiensi dan teranyar, perseroan menjual aset tanah yang dimilikinya seluas 14,5 hektar guna melunasi utang pinjaman ke PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 500 miliar.

CEO Express Transindo Utama, Benny Setiawan pernah bilang, penjualan aset tanah karena dinilai tidak produktif dan nantinya uang yang didapatkan akan digunakan membayar utang dan bunganya, sehingga beban utang lebih ringan dan  cash flow bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif. Perseroan menyatakan bahwa dampai saat ini telah menjual lahan seluas 4 ha yang berlokasi di ‎Daan Mogot, Jakarta Barat. ‎

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…