Lepas Tol Cikopo Palimanan - SSIA Raup Untung Hingga Rp 1,17 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berhasil menutup kinerjanya di 2017 dengan gemilang. Perseroan sukses membukukan laba bersih senilai Rp1,17 triliun. Padahal, di 2016 laba bersih perusahaan hanya mencapai Rp62,5 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, kinerja SSIA pada tahun lalu banyak tertolong oleh penjualan sahamnya di Tol Cikopo Palimanan. Perseroan menjual 20,5% kepemilikannya di ruas tol tersebut senilai Rp1,64 triliun. Atas hal itu, margin laba perusahaan langsung menggembung ke angka 36% dari sebelumnya 1,6%. Susutnya pendapatan perusahaan juga akhirnya tidak berpengaruh terhadap raihan labanya.

Tercatat total pendapatan SSIA turun 13,77% menjadi Rp3,27 triliun bandingkan dengan total pendapatan di 2016 yang sebesar Rp3,79 triliun. Turunnya pendapatan perusahaan dipicu oleh susutnya segmen konstruksi dan properti perusahaan. Tercatat kedua segmen tersebut masing-masing turun ke angka Rp2,16 triliun dan Rp412,5 miliar dari posisi sebelumnya Rp2,45 triliun dan Rp659,1 miliar.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 800 miliar di 2018 untuk melanjutkan ekspansinya. Sumber belanja modal masih mengandalkan kas internal. Maklum, perusahaan ini masih memiliki kondisi keuangan yang cukup bagus setelah memperoleh seluruh pembayaran dari penjualan saham di tol Cikopo-Palimanan kepada Astra Infra sebesar Rp 2,56 triliun.

Sebagian besar dari belanja modal tersebut atau sekitar Rp 600 miliar akan dipakai untuk pengembangan di sektor industrial. Dimana dana itu akan digunakan untuk pembebasan lahan di Subang serta untuk pengembangan infrastruktur dan properti pendukung untuk kawasan industri Karawang.

Sedangkan Rp 200 miliar sisanya akan digunakan untuk belanja modal di sektor konstruksi, bisnis hotel, pergudangan dan lain-lain. Disebutkan, untuk bisnis konstruksi dianggarkan capex Rp 30 miliar lewat Nusa Raya Cipta. Tahun ini, SSIA juga menargetkan akan mengakuisisi lahan seluas 200 ha di Subang. Perseroan menyampaikan, sebetulnya di awal tahun lalu, SSIA menargetkan bisa menguasai 1.000 ha lahan di Subang hingga Desember 2017. Namun, melihat perkembangan yang ada di lapangan, perusahaan ini menurunkan target menjadi 850 ha. 

Sementara di Karawang, SSIA saat ini hanya memiliki lahan sekitar 170 ha lagi. Rencana perusahaan ini untuk menambah lahan dengan membentuk perusahaan patungan dengan pemilik lahan masih belum berhasil karena belum menemukan kesepakatan. Asal tahu saja, SSIA masih akan mengandalkan penjualan lahan industri di Karawang tahun ini. Sebab kawasan industri Subang baru akan mereka luncurkan pada tahun 2019. Perusahaan ini menargetkan penjualan lahan seluas 15 ha di 2018 ini. Target tersebut jauh lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu yang seluas 2,1 ha.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…