DynEd Luncurkan Aplikasi Belajar Bahasa Inggris

DynEd Luncurkan Aplikasi Belajar Bahasa Inggris 

NERACA

Jakarta – DynEd International, Inc meluncurkan aplikasi neo profesional sebagai solusi pembelajaran bahasa Inggris terlengkap. Aplikasi ini mengkombinasikan pembelajaran mandiri dengan sesi latihan one-on-one.

Dengan neo Study App, peserta akan menguasai bahasa Inggris dengan cepat karena mereka akan terlibat di aktivitas berbahasa Inggris. Aplikasi ini dirancang oleh nexgen english online co. (nexgen) menggunakan silabus, konten dan algoritme canggih DynEd, tetapi diadaptasi ke dalam perangkat seluler. 

Yovita Marlina, Country Manager PT DynEnd Indonesia mengatakan aplikasi ini memiliki kelebihan dibanding yang lain, salah satunya adalah jaminan para peserta menguasai bahasa Inggris sesuai target level yang diinginkan.

“Pengajar terlatih DynEd akan bertemu dengan peserta sebanyak minimal satu kali dalam seminggu untuk meningkatkan kemampuan percakapan mereka. Berkat teknologi kecerdasan vuatan neo professional yang canggih, pengajar dapat menyampaikan dan membantu peserta melalui permasalahan yang mereka miliki selama sesi belajar mandiri,” ujar Yovita di Jakarta, Rabu (4/4).

Berorientasi pada data, teknologi ini merangkai konten untuk setiap pelajar secara real-time dan menyajikan skrip sesi latihan yang telah diindividualisasi secara otomatis kepada pengajar dimanapun di seluruh dunia.“Pilihan pembelajaran mandiri dan sesi latihan neo professional akan menghemat banyak waktu pelajar kalangan karier di Indonesia karena mereka dapat menghindari kemacetan lalu lintas di Jakarta dan kota- kota besar lainnya,” tambah Yovita.

Selain itu DynEd menyediakan pelajar kalangan karir dengan sertifikasi yang diakui tingkat internasional yang sejajar dengan level kemampuan sebagaimana didefinisikan oleh Common European Framework of References for Languages (CEFR), kerangka berbahasa yang paling diterima di tingkat global. Hadirnnya aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei dari EF EPL, Indonesia di tahun 2017 berada di peringkat 39 kategori rendah dalam indeks kecakapan bahasa Inggris.

Data menunjukkan nilai kecakapan bahasa Inggris rata-rata negara Asia adalah 53,60. Sebagai bahan perbandingan, nilai rata-rata kecakapan bahasa lnggris di Indonesia adalah 52,15 yaitu masih di bawah angka rata-rata kecakapan bahasa Inggris di kawasan Asia.

Sementara untuk kawasan Asia Tenggara, Singapura mempunyai tingkat kecakapan tertinggi dengan nilai 66.03 dan menempati peringkat lima di seluruh dunia dengan tingkat Kemahiran Sangat Tinggi, disusul oleh Malaysia (peringkat 13 dengan nilai 61,07) kemudian Filipina (peringkat 15 dengan nilai 60,59) pada tingkat Kemahiran Tinggi. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…