Tren Industri 4.0 akan Masuk Ke Industri Laboratorium

 

NERACA

 

Jakarta – Pemerintah Indonesia baru saja meresmikan roadmap industri 4.0. Mengutip laporan lembaga riset McKinsey pada 2015, dampak revolusi industri 4.0 akan tiga ribu kali lebih dahsyat dari revolusi industri pertama di abad ke-19. Tak mau ketinggalan dengan perubahan zaman tersebut, industri laboratorium Indonesia diperkirakan akan ikut dalam tren industri 4.0.

Managing Director PT ITE Exhibitions Indonesia, Juanita Soerakoesoemah mengatakan bahwa konsep industri 4.0 yang memanfaatkan perkembangan internet dan digitalisasi menjadi kunci yang akan mendisrupsi banyak aktifitas ekonomi yang ada saat ini. “Kami perkirakan tren industri 4.0 akan masuk ke industri laboratorium Indonesia. Oleh karenanya penting bagi pelaku industri di Indonesia untuk merespon isu strategis sedini mungkin dengan menerapkan teknologi terkini,” ungkapnya saat membuka pameran LabIndonesia 2018 di Jakarta, Rabu (4/4).

Juanita yang juga sebagai penyelenggara LabIndonesia 2018 menyampaikan saat ini Indonesia menjadi pengimpor peralatan laboratorium dengan perkiraan impor peralatan mencapai US$305 juta di awal 2017. Permintaan dari industri perawatan kesehatan, serta pertumbuhan berkelanjutan terjadi pada sektor bahan kimia dan farmasi, makanan, logam dan pertambangan, dan elektronik akan terus mendorong permintaan untuk peralatan laboratorium

Dalam pameran LabIndonesia 2018 ini menampilkan instrumentasi, teknologi, produk dan layanan terbaru di semua bidang ilmu analitik dan layanan laboratorium. Ini adalah acara yang penting bagi para ilmuwan, manajer laboratorium, dosen dan mahasiswa, lembaga penelitian dan pengembangan, manajer kontrol kualitas atau jaminan, ahli kimia dan ahli biokimia, ahli mikrobiologi, direktur, manajer pengadaan dan analisis.

Lebih dari 210 peserta pameran dari 13 negara ikut memamerkan produk teknologi mereka di LabIndonesia 2018 seperti dari Indonesia, Australia, Cina, Perancis, Jerman, Hongkong, India, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan dan Thailand. Jumlah eksibitor asal luar negeri ini mencapai 43% dari jumlah keseluruhan peserta dan akan menempati 4 paviliun negara yakni Cina, Jerman, Korea dan Singapura.

Pihak penyelenggara menyampaikan bahwa pada tahun ini ada peningkatan peserta pameran 18% dan peningkatan ruang pameran hingga 20% dari pelaksaan pameran sebelumnya. Selain memamerkan peralatan laboratorium, LabIndonesia 2018 juga akan menjadi tuan rumah bagi 100 seminar yang menghadirkan para pakar industri dan 15 workshop yang digelar oleh asosiasi asosiasi terkait.

 

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…