GMF Bangun Bengkel Pesawat di Papua

NERACA

Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk akan membangun fasilitas bengkel perawatan pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Papua.”Pengembangan MRO ada di beberapa tempat yaitu Batam kemudian Indonesia timur, di Papua," kata Direktur Utama GMF, Iwan Joenarto di Jakarta, Rabu (4/4).

Dalam pembangunan MRO, perseroan masih mendiskusikan bersama Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Iwan mengaku belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana pengembangan MRO di Papua karena masih perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Namun, penjajakan tengah dilakukan perseroan agar pesawat-pesawat yang terbang di pulau paling timur Indonesia itu tidak perlu repot melakukan perawatan ke Pulau Jawa.”Kita banyak sekali pesawat-pesawat yang terbang di Papua. Supaya tidak terlalu jauh harus ke pulau Jawa ya kita kembangkan. Toh di sana juga ada hanggar Merpati yang masih bisa kita utilisasi," ungkapnya.

Iwan menambahkan, saat ini perseroan tengah fokus mengembangkan bisnis di wilayah barat dengan membangun MRO di Bandara Hang Nadim, Batam. Pembangunan MRO di Batam yang telah direncanakan sejak lama itu diharapkan bisa mulai dilakukan akhir tahun ini.”Di Batam akan segera, diharapkan akhir tahun ini bisa mulai pembangunan," ujarnya.

Kata Iwan, pihaknya telah mendapat arahan untuk melakukan pengembangan MRO di Batam sebagai upaya meningkatkan nilai tambah bagi negara."Tentu pelanggan dari Eropa, Afrika, segala macam bisa kita akomodir (di situ)," jelasnya.

Tahun ini, anak usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menarget pertumbuhan investasi hampir 400% dari realisasi investasi di 2017. Target investasi diatas US$ 100 juta akan digunakan untuk sejumlah program organic dan inorganic yang utamanya fokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa strategic initiatives dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan. Sementara untuk laba bersih ditargetkan tumbuh lebih dari 10% sehingga bisa kembali mencapai angka double digit.

Selain itu, perseroan juga bakal melepas 10% saham melalui private placement. Ini merupakan bagian dari rencana pelepasan saham yang sudah diskenariokan pada saat proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Oktober 2017. Private placement akan dilaksanakan melalui dua skenario. Pertama, melepas 8,28% untuk investor strategis dan 1,72% akan diperuntukkan kepada manajemen dan karyawan melalui program Management Stock Option Program (MSOP) serta Employment Stock Option Program (ESOP).

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…