DOID Raih Kontrak Baru Rp 4,5 Triliun

NERACA

Jakarta – Geliat industri tambang membawa berkah bagi PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Pasalnya, perseroan melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meraih kontrak jasa kontraktor pertambangan dari anak usaha PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) yaitu PT Insani Baraperkasa. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, nilai kontrak tersebut bila diperpanjang hingga delapan tahun mencapai US$ 339,34 juta atau sekitar Rp 4,54 triliun. Sedangkan pada tahun pertama 2018 diperkirakan nilai kontrak US$ 8,40 juta atau sekitar Rp 112,6 miliar. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 2 April 2018. PT Delta Dunia Makmur Tbk menyatakan, BUMA diharapkan dapat memproduksi lebih dari 130 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup dan 20 juta ton batu bara.

Dengan kontrak PT Insani Baraperkasa ini, perseroan mencatatkan nilai kontrak meningkat dari USD 5 miliar pada awal 2018 menjadi USD 6 miliar. Ada penambahan nilai kontrak sekitar USD 1 miliar dalam beberapa bulan pertama 2018.

Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk tersebut pun masih membicarakan kontrak tambahan dengan potensi pelanggan baru serta pelanggan yang sudah ada. Selain itu, beberapa pembicaraan tersebut diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat ini. Sementara Direktur PT Resource Alam Indonesia Tbk, Agoes Soegiarto menuturkan, penandatangan kontrak jasa pertambangan dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama untuk meningkatkan kinerja perseroan sehingga bisa meningkatkan volume produksi batu bara secara berkesinambungan. Diharapkan perseroan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga dapat dongkrak pendapatan.

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk mencatakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 26,04% menjadi US$ 46,74 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 37,08 juta. Pendapatan perseroan naik 25,09% menjadi US$ 764,60 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 611,23 juta.

Beban pokok pendapatan naik 20,58% menjadi US$ 539,46 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 447,35 juta. Laba bruto naik 37,38 persen menjadi US$ 225,14 juta pada 2017. Perseroan mencatatkan total liabilitas naik menjadi US$ 768,41 juta pada 31 Desember 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 755,80 juta. Ekuitas naik menjadi US$ 945,58 juta pada 2017.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…