Banten Maret Alami Inflasi 0,39 Persen

Banten Maret Alami Inflasi 0,39 Persen

NERACA

Serang - Provinsi Banten pada Maret 2018 mengalami inflasi 0,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya ditandai dengan naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,12 menjadi 139,66.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa (3/4), mengatakan dari 236 komoditas yang disurvei, sebanyak 143 komidtas mengalami kenaikan harga dan sisanya 93 komoditas mengalami penurunan harga.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten selain kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1151 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1024 persen dan kelompok kesehatan 0,0738 persen.

Sedangkan kelompok bahan makanan 0,0688 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0221 persen; kelompok sandang 0,0082 persen, juga kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0011 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Maret 2018 antara lain biaya keamanan, bawang putih, bawang merah, cabe rawit, kentang dan perbaikan ringan kendaraan. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah kol putih/kubis, tomat buah, daun bawang, santan jadi dan jengkol.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 105 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 54 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain bawang merah sebesar 0,0828 persen, cabai merah 0,0726 persen, bawang putih 0,0702 persen, ikan bandeng/bolu 0,0311 persen, kentang 0,0207 persen dan cabai rawit sebesar 0,0169 persen.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar -0,1221 persen, beras -0,0635 persen, jeruk sebesar -0,0149 persen, pepaya -0,0138 persen, dan cumi-cumi sebesar -0,0122 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditas rokok kretek 0,0212 persen, rokok kretek filter 0,0159 persen, mie 0,0106 persen dan ice cream 0,0098 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah air kemasan dengan andil -0,0488 persen dan minuman ringan dengan andil -0,0059 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi 0,1024 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas biaya keamanan dengan andil 0,0549 persen dan kompor sebesar 0,0100 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya adalah semen sebesar -0,0063 persen, sabun cair/cuci piring sebesar -0,0015 persen dan batu bata/batu tela sebesar -0,0007persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah emas perhiasan sebesar 0,0071 persen, baju kaos/t-shirt sebesar 0,0054 persen dan blus sebesar 0,0004 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya pembalut wanita sebesar -0,0014 persen, dan sandal kulit sebesar -0,0009 persen.

Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok ini, 24 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah ongkos bidan naik sebesar 0,0296 persen, tarip dokter spesialis sebesar 0,0234 persen, tarip dokter umum sebesar 0,0171 persen dan shampoo sebesar 0,0028 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu parfum sebesar -0,0016 persen, dan hand body lotion dengan andil deflasi -0,0007 persen. Ant

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…