Kemenperin Bakal Terus Dorong Wirausaha Baru di Lapas

NERACA

Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan  akan terus mengembangkan wirausaha baru di lingkungan lembaga pemasyarakatan (Lapas) dengan melakukan bimbingan teknis serta bantuan peralatan dan management khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).

"Dari lapas itu banyak menghasilkan wirausaha-wirausaha baru, jadi tentu itu bagian dari kisah sukses dari pemasyarakatan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Pada tahun 2017, telah menumbuhkan wirausaha baru di lingkungan lapas sebanyak 500 orang. Ditargetkan sampai tahun 2019 ada 20 ribu wirausaha baru di lingkungan lapas ," kata Airlangga  saat membuka pameran Produk Unggulan Warga Binaan' di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (3/4).

Airlangga mengatakan saat ini berbagai upaya pembinaan yang telah dilakukan kedua pihak selama ini dapat membangun citra positif bagi warga binaan lapas. Sehingga, mereka diharapkan terus berkarya dan mampu berkompetisi di tengah lingkungan masyarakat setelah selesai menjalani masa pembinaan.

“Kami memberikan apresiasi terhadap tema pameran tahun ini, yaitu Kreativitas Tanpa Batas Meski Tempat Terbatas. Slogan ini menjadi penting dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan mengedepankan penumbuhan wirausaha pemula di sektor ekonomi kreatif,” paparnya.

Lebih lanjut Menperin mengungkapkan, maksud dan tujuan kegiatan pameran ini adalah untuk mengenalkan dan mempromosikan kegiatan pembinaan narapidana di Lapas, memasarkan produk unggulan narapidana dan meningkatkan kerja sama dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembinaan. "Saya memberikan apresiasi kepada pameran produk unggulan ini, diharapkan dapar memberikan citra positif terhadap warga binaan di lapas," tukasnya.

Ia menambahkan, kerja sama ini sudah memasuki tahun keenam, dimana Kemenperin telah melakukan pembinaan di lingkungan lapas. "Kami sangat mendukung program Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk mengembangkan produk industri melalui lapas," terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, bantuan teknis dan bantuan peralatan juga kami bantu agar produknya mampu bersainh dan mempunyai kualitas tinggi. Dia pun berharap, produk hasil narapidana ini bisa masuk ke dalam ekonomi digital, yang akhirnya merambah pada pasar terbuka. Untuk itu, dia meminta agar pembinaan terhadap narapidana bisa semakin maksimal untuk mengembangkan kreativitas narapidana.

Dia pun berterima kasih kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona Laoly, yang telah membina para napi untuk menghasilkan produk kerajinan yang bernilai jual. "Diharapkan, produk komersil ini bisa memacu napi-napi selepas dari lapas untuk mampu menjadi seorang wirausahawan," terangnya.

Selain Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, turut hadir sejumlah menteri lainnya di acara pameran yang telah digarap untuk ke enam kalinya, yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona Laoly, serta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah  (IKM), Gati Wibawaningsih mengatakan tujuan dari kegiatan pameran ini untuk promosi dan sosialisasi kegiatan pembinaan narapidana lapas. "Ini juga sekaligus menjadi ajang memasarkan produk unggulan narapidana dan meningkatkan kerja sama partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembinaan," kata Gati.

Dengan adanya pameran ini, Gati berharap dapat meningkatkan pertumbuhan industri nasional khususnya di Industri Kecil dan Menengah. "Dan juga melalui upaya pembinaan, pengembangan dan pembekalan kepada warga binaannya,  bisa ikut serta dalam mendukung program industri nasional yang berbasis ekonomi kreatif," Kata Gati.

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Bambang Rantam Sariwanto mengatakan pameran ini merupakan tindak lanjut MoU antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian Perindustrian."Diharapkan masyarakat menyadari dan menerima kalau warga binaan pemasyarakatan juga punya sisi kehidupan positif dan patut diberikan apresiasi," kata Bambang.

Sekedar informasi Beragam produk industri bisa ditemui di sini, mulai dari kerajinan anyaman, kayu, makanan olahan hingga fashion. Yang juga unik dari pameran ini, setiap booth menampilkan karya khas dari masing-masing daerah, bahkan ada juga booth yang menampilkan pertunjukan musik tradisional. Pameran ini juga akan menghadirkan acara fashion show, pentas seni, demo kegiatan serta talkshow seru dengan tema "Napi dibina untuk Berguna, From Nothing to Something".

Sementara itu, Direktur pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjen PAS Harun Sulianto mengatakan saat ini sudah 10 lapas yang hasil karyanya sudah di ekspor.

BERITA TERKAIT

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…