Dua Putra Utama Raih Untung Rp 105,54 Miliar

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2017 kemarin, PT Dua Putra Utama Tbk (DPUM) mencatatkan laba bersih Rp 105,54 miliar. Perolehan ini tumbuh 16,05% dari periode tahun sebelumnya yang hanya Rp 90,94 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba ditopang penjualan 2017 yang mencapai Rp 1,28 triliun, atau tumbuh 32,6% dibanding tahun sebelumnya. Perolehan ini berbanding lurus dengan laba usaha yang juga naik sebesar 33,11% year on year (yoy) menjadi Rp 189,01 miliar. Sementara nilai aset emiten perikanan ini juga naik 23,21%.

Sedangkan, nilai utang DPUM juga ikut merangkak. Nilai utang jangka pendek mencapai Rp 462,35 miliar, sedangkan utang bank jangka pendek (satu tahun) nilainya Rp 42,89 miliar. Beban keuangan perusahaan juga naik sebesar 51,11% sepanjang tahun 2017 menjadi Rp 52,92 miliar. Sebagai catatan, 70% pendapatan Dua Putra masih mengandalkan pasar dalam negeri, sisanya mengandalkan ekspor ke beberapa negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Eropa dan Australia.

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 8,4% menjadi Rp 1,3 triliun. Demi memenuhi target tersebut, DPUM mulai menggeser fokus bisnisnya dari perikanan (fishery) ke barang konsumer (consumer goods). Sekretaris Perusahaan DPUM, Denny Yuniarto pernah bilang, perseroan akan fokus memperbesar porsi ekspor dan pengembangan produk. "Tahun lalu, kami adalah leading fisheries company di Indonesia. Sekarang kami akan mengubah posisi, bukan hanya skala Indonesia, tapi menjadi skala dunia," katanya.

Untuk mewujudkan target itu, DPUM akan menyasar pasar baru di segmen value added product dan premium. Sebelumnya, DPUM banyak bertransaksi jual-beli (trading) ikan. Perlahan, porsi ini akan dikurangi dan menambah variasi produk berupa udang dan cumi, baik dalam bentuk utuh maupun potong. Adapun produk value added yang mulai diproduksi adalah produk breaded, seperti tempura, ebi fry dan ebi fitter. Di klasifikasi premium, DPUM memiliki produk cumi bernama pineapple cuttlefish.  

Melalui perubahan segmen produk tersebut, lini bisnis DPUM perlahan bergeser dari bisnis perikanan ke barang konsumer. Denny menyebutkan, perubahan segmen bisnis ini dilakukan mengingat pasar di level value added product dan premium product lebih stabil. DPUM juga telah menyiapkan infrastruktur penunjang pengembangan produk tersebut.

Saat ini, DPUM memiliki pabrik di Pati, Jawa Tengah, yang mencakup lima divisi plant dan cold storage. Kelima plant tersebut digunakan untuk produksi udang, cumi, sashimi, cooked product dan value added product. "Di setiap plant ada mesin kanal berkapasitas 500 kg per jam. Kami rencanakan kapasitas produksi 100 ton per hari. Sekarang utilisasi 60%," ujar Denny. 

Sementara itu, cold storage DPUM saat ini berkapasitas 25.000 ton. DPUM juga memperkuat pasar ekspor. Tahun lalu, DPUM mengekspor produknya ke sembilan negara. Pasar terbesar adalah Jepang yang mencapai 70% dari total ekspor. Tahun ini, DPUM juga mulai mengekspor ke Afrika Selatan dengan porsi 4%.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…