Raih Kontrak dari Perusahaan Migas - Jasa Armada Anggarkan Capex Rp 248 Miliar

NERACA

Jakarta – Kembali menggeliatnya industri minyak dan gas (migas) menjadi peluang bisnis bagi PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) untuk mengejar pertumbuhan pendapatan lebih agresif lagi. Terlebih saat ini, pendapatan perseroan di bidang jasa pemanduan dan penundaan kapal masuk dalam PT Pelabuhan Indonesia II.

Namun hal tersebut tidak membuat perseroan berkecil hati, tetapi tetap menyakini akan ada peluang pertumbuhan di jasa tersebut dengan mengandalkan pelimpahan di luar area operasional. Disebutkan, tahun ini perseroan mengantungi lima kontrak baru untuk jasa pemanduan dan penundaan kapal dari perusahaan migas sebagai mitranya. Salah satu mitra bisnis yang tengah melakukan penjajakan dengan Jasa Armada adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di wilayah operasi Bojonegoro.

PGN tertarik menggandeng Jasa Armada sebagai pengelola dan penyedia kapal untuk keperluan bisnisnya. "Saat ini bentuk kerjasa ma masih dirumuskan, apakah join operation atau join venture, masih dihitung semuanya," kata Supardi, Direktur Operasional dan Komersial PT Jasa Armada Indonesia Tbk di Jakarta, Senin (2/4).

Targetnya, tahun ini Jasa Armada dapat mengantongi lima kerja sama proyek terminal lepas pantai atau ship to ship (STS) dengan perusahaan minyak dan gas. Sektor industri ini adalah pasar yang cukup besar dan punya prospek bisnis menarik. "Peluang terbesar untuk bisnis STS memang ada di sektor migas," kata Herman Susilo, Direktur Keuangan IPCM.

Maka guna menunjang ekspansi bisnis tersebut, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 248 miliar yang nantinya akan digunakan untuk membeli kapal baru. Disebutkan, sumber belanja modal masih berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering. Selain itu, Jasa Armada juga tengah menanti beberapa pelimpahan wilayah operasional. Setelah mengantongi kontrak dengan PT Cemindo Gemilang dan PT PetroChina Maritime, Jasa Armada tengah menunggu pelimpahan di wilayah Palembang.

Saat ini, perseroan sudah memperoleh izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan tengah menanti proses rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. Asal tahu saja, sepanjang 2017, kinerja Jasa Armada di bidang pelayanan dan produksi kapal meningkat 12,75% menjadi 27.347 unit kapal.

Meski Herman enggan menyebut angka pasti, pendapatan tambahan yang masuk ke kantong Jasa Armada ditaksir berkisar Rp 18 miliar per tahun untuk satu kontrak baru. Biasanya, kontrak kerja sama ini berlangsung minimal selama dua tahun. Sepanjang tahun 2017 kemarin, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 2,86% menjadi Rp 120,41 miliar. Adapun, pada 2016, perusahaan membukukan laba senilai Rp 117,06 miliar.

Pertumbuhan laba ini ditopang pendapatan lini bisnis penundaan kapal yang naik sebesar 2,57% menjadi Rp 685,4 miliar pada 2017 dari tahun sebelumnya Rp 668,2 miliar. Kata Herman, pasca restrukturisasi bisnis tahun lalu, pendapatan JAI sedikit tergerus. "Tapi, dari sisi pendapatan jasa penundaan mengalami peningkatan, dan ada kontribusi pendapatan dari kegiatan shipping yaitu Rp 34,12 miliar dan bisnis pengelolaan kapal Rp 19,74 miliar," paparnya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…