Belum Berbentuk PT - Alasan PetroChina Belum Berniat Go Public

NERACA

Jakarta – Dorongan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) agar perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia untuk listing di pasar modal, rupanya belum direspon positif oleh perusahaan asing. Sebut saja, perusahaan minyak dan gas (migas) PetroChina International Companies in Indonesia yang masih belum berniat melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Gong Bencai, President PetroChina International Companies in Indonesia menyatakan, pihaknya belum bermaksud untuk IPO. Sebab, saat ini belum berbentuk PT. Apabila ingin listing, perusahaan harus berbentuk PT. Lanjut Bencai, saat ini induk usaha di Indonesia sudah listing di Hongkong, Shanghai dan New York. “Belum ada rencana IPO atau listing. Mungkin beberapa tahun ke depan akan kami pertimbangkan,”ujarnya di Jakarta, Senin (2/4).

Gusminar, Vice President Supply Chain Management and Operator Support PetroChina menyatakan, saat ini, PetroChina bukan perusahaan Indonesia. Pasalnya, bilang ingin IPO harus bangun subsidiary. Asal tahu saja, PetroChina di Indonesia memulai bisnisnya pada 2002 dengan mengakuisisi Devon Energy, perusahaan asal Amerika Serikat. Saat ini PetroChina merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengoperasikan Blok Jabung dan Blok Tuban. Keduanya berada di Jambi di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas.

Sebagai operator Jabung, PetroChina memiliki mitra bisnis Petronas dan Pertamina Hulu Energi. Dengan Pertamina Hulu Energi, PetroChina memiliki Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java (JOB P-PEJ) dalam mengelola Blok Tuban dan Joint Operating Body Pertamina - Petrochina Salawati (JOB PPS) di Blok Kepala Burung-Salawati Island Papua Barat.

PetroChina juga mengoperasikan Blok Jabung dan Blok Bangko. PetroChina terlibat dalam lima wilayah kerja (WK) lain di Indonesia, yakni Blok West Jambi II, Blok Selat Panjang, Blok South Jambi B, Blok Madura, dan Blok Kepala Burung-Salawati Basin. Dalam pengembangan bisnis eksplorasi migas, perusahaan Tiongkok ini berminat untuk berinvestasi di Blok East Natuna dan menargetkan bisa melakukan joint study pada tahun ini dengan Pertamina di blok tersebut.

BEI sendiri menargetkan perusahaan asing bisa tercatat di pasar modal. Dimana tahun ini bisa mengajak 10 perusahaan asing untuk listing di pasar modal. Terutama pada perusahaan yang 40% aset dan pendapatannya berasal dari Indonesia. Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menyatakan, hal ini sejatinya sudah menjadi keharusan dan kesadaran perusahaan, mengingat pendapatan perusahaan tersebut banyak didapatkan dari Indonesia. Dari data yang dikumpulkan BEI, setidaknya ada 52 perusahaan asing yang berpotensi untuk listed. “Harusnya listed di sini. Ini terus saya kejar. Presiden tahun kemarin berpidato untuk kejar mereka. Saya bicara dengan Pak Airlangga, Bu Ani, dan Pak Darmin, semua bilang mereka akan bantu. Kuncinya adalah kemauan," kata Tito

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…