Pegadaian Targetkan Rekrut 6.000 Agen Gadai

 

NERACA

 

Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menargetkan bisa merekrut sebanyak 6.000 agen gadai dari berbagai kalangan masyarakat yang tertarik untuk menjalankan usaha gadai sepanjang tahun ini. "Jadi kami membuka peluang bisnis gadai kepada masyarakat kami targetkan bisa sampai ada 6.000 agen gadai tahun ini," kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso, seperti dikutip, kemarin.

Ia mengatakan agen gadai merupakan salah satu produk baru perusahaannya yang melibatkan masyarakat untuk terjun ke bisnis gadai. Sunarso menambahkan produk tersebut sudah diperkenalkan sejak akhir tahun lalu. "Dan sampai Maret 2018 sudah ada 3.000 agen gadai yang dilengkapi dengan Pegadaian Digital Service," katanya.

Agen Gadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas layanan BUMN tersebut di samping digitalisasi proses bisnis, revitalisasi gudang dan logistik, hingga digutakisasi pelayanan secara online berbasis mobile apps. "Kami juga menambah produk baru, gadai tanpa bunga yang besaran pinjamannya maksimal Rp500.000 dengan tenor dua bulan dan ditargetkan tahun ini menjangkau satu juta nasabah," katanya.

Tahun ini Pegadaian menargetkan omset Rp143,9 triliun dengan pendapatan usaha ditarget Rp12,5 triliun atau meningkat 19 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp10,5 triliun. Sedangkan laba bersih ditarget Rp2,7 triliun tahun ini atau meningkat 7,4 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp2,5 triliun. Pihaknya optimistis performa keuangan perusahaan pada 2018 akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan 5,4 persen.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan terima kasih yang mendalam sebagai kuasa pemegang saham atas kinerja BUMN gadai tersebut sehingga mampu mencatatkan pendapatan hingga Rp10,5 triliun tahun lalu dengan laba bersih Rp2,5 triliun. "Pegadaian telah melakukan transformasi digital. Saya mengucapkan terima kasih deviden Rp1 triliun lebih. Saya menekankan meski Kementerian BUMN baru ulang tahun ke-20 tapi untuk BUMN sudah banyak yang berumur di atas 100 tahun," katanya.

Rini menekankan pentingnya untuk sinergi antar-BUMN agar bisa berbuat terbaik bagi bangsa sehingga ekonomi Indonesia makin baik hingga makmur dan sejahtera rakyatnya. "Tahun depan tidak ada lagi BUMN yang rugi dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," katanya. Ia juga meminta BUMN untuk menerapkan manajemen "zaman now" yang melibatkan generasi milenial.

 

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…