Pemerintah-Swasta Bangun TOD Poris-Plawad Rp1,7 Triliun

Pemerintah-Swasta Bangun TOD Poris-Plawad Rp1,7 Triliun

NERACA

Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama dengan pihak swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) akan membangun hunian berorientasi transportasi (TOD) di kawasan Poris-Plawad, Tangerang dengan nilai investasi Rp1,7 triliun.

"Ini adalah TOD yang pertama dibangun dengan pemrakarsa swasta dan diharapkan bisa mengurangi kemacetan Jakarta," kata Kepala BPTJ Bambang Prihantono dalam Uji Publik Pembangunan TOD (Transit Oriented Development) Poris-Plawad di Jakarta, Jumat (23/3).

Dia menjelaskan dipilihnya Poris Plawad karena lokasinya strategis, menghubungkan simpul-simpul moda transportasi dan akan dibangun di dekat kawasan Terminal Poris-Plawad. Terminal Poris Plawad adalah terminal Type-A di Kota Tangerang yang didalamnya terdiri dari Angkutan Kota (Angkot) dan Bus yang menghubungkan Antar Kota Dalan Provinsi (AKDP) dan Antar Kota dalam Provinsi (AKAP), Bus TransJakarta dan Bus Trans-Tangerang dan Stasiun kereta Batu Ceper yang menghubungkan Jabodetabek, maupun kereta Bandara.

"TOD Poris Plawad dibangun untuk menyediakan kawasan transit yang tanggap terhadap peningkatan kebutuhan transportasi Jabodetabek dan menjadi kawasan transit dengan pencampuran fungsi kegiatan yang saling mendukung, menciptakan kawasan reaktif dan produktif tapi tetap berfungsi secara fleksibel," ujar dia.

Bambang menargetkan TOD Poris-Plawad rampung pada 2019 dan akan dilakukan peletakan batu pertama pada April 2018."Ini 'kan akan dikerjakan swasta, dia punya strategi lain, harapannya kita kalau bisa 'groundbreaking' April, mulai pembangunan fisik, jadi 2019-2020 selesai semua," kata dia.

Dia menjelaskan dengan skema KPBU, maka operasionalnya akan dilakukan oleh swasta secara penuh, namun nantinya swasta akan mengalokasikan pendapatan sebesar 10 persen kepada pemerintah."Lelangnya minggu depan, panitia sedang bekerja untuk menyiapkan dokumen segala macam. Kita targetkan minggu depan lelang supaya pertengahan April sudah 'groundbreaking', sudah penetapan pemenangnya," tambah dia.

Bambang menyebutkan pemrakarsa pembangunan TOD yakni PT Mina Transindo akan mengikuti tender dan mendapatkan porsi 10 persen."Nanti kita liat swasta mana lagi yang mau ikut. Bersaing nanti dia. Jadi pemrakarsa cuma satu swasta. Tidak banyak, salah satu, tapi tetap ditender ikut lelang. Bukan berarti pemrakarsa langsung menang. Tidak, dia harus ikut tender juga," kata dia.

TOD Poris Plawad akan berlokasi di Jalan Benteng Betawi, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dengan lebar jalan utama 14 meter (dua Jalur dan empat Lajur). Rencana memperluas area sekitar 19.000 meter persegi dan fungsinya tentu adalah Terminal Angkutan Tipe A."Di dalam TOD Poris Plawad tersedia Terminal Type-A yang melayani jalur Regional dan Lokal yang nantinya dibangun Terpadu dengan Stasiun Kereta Api Batu Ceper dan LRT dari Poris Plawad ke Rawa Buntu,” ujar dia. 

Selain Terminal Poris Plawad, akan ada tiga Terminal yang sudah direncanakan oleh BPTJ bersama dengan Badan Usaha yaitu Terminal Baranangsiang di Kota Bogor, Terminal Jatijajar di Kota Depok dan Terminal Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.

Di wilayah Jabodetabek terdapat 47 kawasan potensial TOD (22 TOD Kota dan 25 TOD Sub Kota dan Lingkungan), dengan skema pembiyaan KPBU pemerintah pusat/Kemenhub, KPBUD, Sinergi BUMN, dan kerjasama operator SAUM dengan pihak swast/BUMD.

Menurut data hasil olahan data dari eksisting dan ITE 8th edition, JAPTrapis, BPTJ, KCI, PT. Railink, dan Transjakarta Pada Tahun 2017 Total pergerakan per hari dan per jam kondisi eksisting pergerakan kawasan TOD adalah 61.177 Trip/hari dan 3.399 perjalanan/jam.

"Misalnya untuk pejalan kaki itu harus tidak boleh lebih dari tujuh menit. Kalau dia terlalu jauh maka orang akan malas pindah angkutan moda lainnya. Selain itu, koefisien luas bangunan (KLB) tidak boleh rendah, minimal lima atau enam lantai. Makin tinggi makin bagus. Itu persyaratan untuk pengembang TOD. Tapi yang penting adalah TOD bukan bicara KLB saja tapi transit," kata dia. Mohar/Ant

 

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…