Minat Investor Tinggi, BEI Kejar Target Start-up IPO

NERACA

Jakarta -  Tren era digital ditambah perubahan prilaku manusia saat ini lebih memilih transaksi online ketimbang offline, mendorong berjamurnya perusahaan start-up di dalam negeri dengan berbagai pelayanan. Melihat geliat pertumbuhan tersebut, rupanya banyak menaruh harapan besar agar mereka bisa mencatatkan sahamnya di pasar modal.

Hal inipun diakui langsung, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat yang menilai, minat investor terhadap perusahaan rintisan (start-up) berbasis digital cukup tinggi karena memiliki potensi pertumbuhan yang positif ke depannya.”Beberapa investor berharap start-up masuk pasar modal karena memiliki valuasi yang relatif murah, apalagi memiliki potensi pertumbuhan bisnisnya yang baik," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/3).

Melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering-IPO), kata dia, start-up dapat memanfaatkan dana publik untuk digunakan sebagai pengembangan usahanya sekaligus memperbaiki tata kelola perusahaan."Oleh karena itu BEI mengajak perusahaan start-up untuk masuk ke pasar modal sebagai tempat untuk berkembang," katanya.

Dengan berkembangnya perusahaan start-up di dalam negeri, kata dia, maka membuka peluang bagi perusahaan itu menyandang status "unicorn", perusahaan dengan valuasi menembus US$ 1 miliar. Hal senada juga dikatakan Direktur Utama Kresna Securities, Oktavianus Budiyanto, Menurutnya peluang bagi start-up berbasis digital masuk ke pasar modal cukup terbuka mengingat minat investor terhadap perusahaan itu cukup tinggi.”Pengalaman kami saat menangani IPO PT M Cash Integrasi Tbk, demand-nya cukup kuat," ujarnya.

Dia mengemukakan bahwa pengguna jaringan internet di Indonesia yang mencapai sekitar 156 juta merupakan pasar bagi perusahaan berbasis digital. Jumlah itu berpotensi terus bertambah seiring perkembangan teknologi informasi. Oktavianus Budiyanto mengemukakan, pihaknya akan menangani dua perusahaan start-up untuk melakukan IPO dengan melepas sekitar 20% sahamnya ke publik. Target dana dari hasil IPO itu mencapai sekitar Rp150 miliar.”IPO itu rencananya tahun ini, yang satu semester pertama dan satunya lagi semester kedua," katanya.

Kresna Securities juga akan menangani tiga perusahaan yang juga akan melaksanaan IPO pada tahun ini, yakni perusahaan sektor properti, packaging, dan konstruksi. Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengharapkan perusahaan startup yang menyandang status unicorn bisa melaksanakan IPO agar dapat menerapkan tata kelola lebih baik.”Menjadi terbuka itu secara relatif kan governance-nya lebih baik daripada perusahaan yang tertutup,”kata Rudiantara.

Dengan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di pasar modal, lanjut dia, dapat lebih mudah untuk meraih pendanaan di pasar modal dalam rangka melebarkan ekspansi bisnisnya. Dirinya mengharapkan bahwa unicorn yang berencana untuk melaksanakan IPO dan menemui kendala agar dapat menyampaikannya kepada otoritas pasar modal sehingga ditemukan jalan keluarnya.”Harus ketemu, apa yang menyebabkan tidak IPO. Ayo kita bicarakan dengan pemerintah, BEI, dan OJK karena OJK dan BEI memerhatikan kepentingan investor publik,"ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan bahwa model bisnis rintisan saat ini telah menjadi tren yang cukup diperhatikan seluruh pelaku industri mengingat konsep bisnisnya yang mampu membawa kepraktisan dan keunikan seluruh pelaku ekonomi.”Kondisi perekonomian Indonesia yang prospektif mendukung masifnya pertumbuhan perusahaan rintisan di dalam negeri," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa pihaknya menyambut positif perusahaan rintisan yang memiliki minat untuk menjadi perusahaan terbuka sehingga diharapkan dapat lebih menyemarakkan perdagangan saham di pasar modal Indonesia.”Dengan demikian pasar modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolok ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia," paparnya.

Asal tahu saja, guna mendorong minat perusahaan start-up go public, pihak BEI telah membuat aturan baru dan termasuk membentuk program IDX inkubator. Sampai saat ini sudah ada 45 perusahaan rintisan yang tergabung pada program IDX inkubator tersebut. Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida pernah mengatakan, hadirnya IDX inkubator ditargetkan 1.500 perusahaan start-up melantai di BEI hingga 2022. Nurhaida menjelaskan, jumlah perusahaan startup di Indonesia sampai sekarang sudah mencapai sekitar 60 ribu. Jika dapat membina 1% dari jumlah start-up itu atau sebanyak 600 start-up maka ditargetkan 300 start-up dapat melantai di BEI tiap tahun selama lima tahun.”Itu dalam lima tahun sebanyak 1.500 perusahaan start-up bisa jadi masuk ke pasar modal,"ujarnya. bani

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…