Saham HELI Kelebihan Permintaan Tujuh Kali

NERACA

Jakarta – Debut perdana di pasar modal, saham PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) melesat tajam. Saham emiten penyewaaan helikopter ini dibuka naik 10% ke level Rp 187 per saham dibandingkan harga perdana yaitu Rp 110 persaham. Asal tahu saja, pada saat bookbuilding, saham HELI sejatinya ditawarkan di kisaran Rp 110 hingga Rp 125 per saham.

Edwin Widjaja, Direktur Utama HELI mengatakan, saham perusahaan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga hampir tujuh kali atau sekitar 688% dari target awal penawaran perdana saham kepada publik atau initial public offering (IPO).”Saham kelebihan permintaan karena saat bookbuilding permintaan berada di harga bawah,"ujarnya di Jakarta, Senin (27/3).

HELI resmi melantai di BEI dengan melepas sekitar 30,53% saham. Lewat aksi korporasi ini, perusahaan meraih dana sekitar Rp 27,5 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi. Menurut Edwin, peluang untuk jasa penyewaan helikopter di Indonesia masih terus tumbuh seiring ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan bertambahnya proyek pembangunan yang dilakukan pemerintah.”Layanan helikopter sudah mulai banyak dikenal dan digunakan oleh pelanggan perorangan, sehingga memperluas pasar yang sebelumnya hanya didominasi oleh pelanggan korporasi," katanya.

Pada 2018 ini, lanjut dia, pihaknya menargetkan untuk menambah dua unit helikopter dalam rangka menunjang kegiatan perseroan dan menargetkan kegiatan penjualan sebesar 30-40% pada 2018, dimana nilai penjualan per September 2017 senilai Rp87,7 miliar. Dana hasil IPO selain untuk ekspansi bisnis juga untuk peningkatan modal entitas anak, PT Komala Indonesia yang kemudian digunakan untuk penambahan unit helikopter dan pembangunan fasilitas pemeliharaan untuk meningkatkan efisiensi biaya.

Kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, PT Jaya Trishindo Tbk merupakan emiten ketiga tahun ini, dengan demikian total perusahaan tercatat di BEI menjadi sebanyak 568 emiten.”Ini salah satu perusahaan unik di BEI, karena target pasarnya juga menyasar emiten yang ada di BEI. Emiten sudah mengetahui ada perusahaan jasa transportasi udara helikopter," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa PT Jaya Trishindo Tbk juga merupakan perusahaan level usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencatatkan sahamnya di BEI. Diharapkan, perseroan dapat menerapkan prinsip-prinsip tata kelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).”HELI ini merupakan UKM pertama yang listed di Bursa Efek Indonesia," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…