Petani Perempuan Diklaim Bisa Jadikan Indonesia Berdaya

 

NERACA

 

Jakarta – Peran perempuan dalam pertanian diklaim bisa menjadikan Indonesia lebih berdaya sejahtera. Pasalnya perempuan memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh pria. Hal itu seperti dikatakan Direktur Inklusi Sosial dan Gender Millennium Challenge Corporation (MCA) Dwi Rahayu Yuliawati di Jakarta, Senin (26/3). 

“Diskriminasi dan ketidakadilan gender masih diterima dimana saja, tak terkecuali di sektor pertanian. Bahkan, upah perempuan itu jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki. Dengan memberdayakan perempuan maka proyek berjalan dengan baik, ada pemasukan bagi keluarga dan perbaikan sistem pertanian. Kalau diberi kapasitas dan pengetahuan soal pertanian maka dampaknya akan lebih besar,” jelasnya.

Data Badan Pusat Statistik pada 2013 menyebutkan 7 juta orang atau 23 persen petani di Indonesia merupakan perempuan. Dapat diperkirakan sebagian besar perempuan petani adalah buruh tani yang hidup di bawah garis kemiskinan, sebab sebagian besar perempuan buruh tani diberikan upah 50% lebih rendah dari pada petani laki-laki dengan jam dan beban kerja yang sama.

Oleh karena itu, pemberdayaan petani perempuan yang mengedepankan pendekatan ramah lingkungan menjadi sangat penting, di samping untuk memastikan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh keluarga dan komunitasnya, juga secara lebih luas akan berdampak pada menguatkan daya lenting alam yang pada akhirnya mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Dwi mencontohkan di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mana antara laki-laki dan perempuan sama-sama bekerja keras. Akan tetapi laki-laki bekerja di tanaman yang lebih mahal seperti mede, sirih, pinang. Sementara perempuan diberikan kesempatan untuk bertanam jagung, umbi-umbian dan ternak babi. “Jadi kalau laki-laki mengurus babi, itu seolah-olah laki-laki menyiapkan teh. Padahal babi di daerah sana merupakan aset dan mereka bekerja di ladang hanya untuk keluarga,” jelasnya.

Ditempat yang sama, CEO dan Cofounder Crowde, Yohanes mengatakan petani merupakan tulang punggung negara namun perhatian bagi petani masih sedikit lantaran mereka masih mengalami masalah yang sama yaitu pendanaan, pasar dan teknologi. “Kita sebagai perusahaan digital membantu dari sisi pendanaan saja. Akan tetapi kita tetap mendampingi para petani agar tak hanya sebagai objek saja,” jelasnya.

Untuk petani perempuan, menurut Yohanes, perempuan hanya sebagai support seperti mencabutin bulma saja. Padahal peremuan memiliki peran utama. “Kalau pendanaan untuk petani dikelola oleh perempuan maka akan dikelola dengan baik. Biasanya kalau dikelola oleh laki-laki lebih diarahkan untuk konsumtif. Pada dasarnya bertani itu tak hanya menyangkul, menanam lalu mencabut akan tetapi lebih luas lagi perannya yaitu bagaimana mengelola lahan agar bisa produktif,” tukasnya.

MCA-Indonesia dan Crowde sepakat bekerja sama mendorong crowdfunding untuk makin memberdayakan para perempuan petani, termasuk mereka yang sebelumnya telah terlibat dalam kegiatan MCA-Indonesia. Crowdfunding menjadi wujud gotong royong untuk memberdayakan perempuan petani di Indonesia. Crowde memfasilitasi pemberdayaan tersebut dengan menjadi wadah investasi bersama yang memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi sekaligus memberdayakan perempuan petani di Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…