Ditopang Penjualan Tanah - Pendapatan Alam Sutera Realty Tumbuh 44,2%

NERACA

Jakarta – Di tengah lesunya bisnis properti, rupanya masih dirasakan buah manisnya oleh PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Pasalnya, emiten properti ini berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang bagus sepanjang 2017. Dimana pertumbuhan penjualan sebagian besar ditopang dari hasil penjualan lahan. Tengok saja, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 3,91 triliun atau meningkat 44,2% dari 2016 yang tercatat Rp 2,71 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, pendapatan perseroan berasal dari penjualan Rp 3,54 triliun, naik 51% dari tahun sebelumnya. Lalu, dari pendapatan jasa hospitality Rp 305,18 miliar, dan pendapatan pariwisata Rp 67,45 miliar. Penjualan ASRI tahun lalu didominasi penjualan tanah yang menyumbang Rp 1,58 triliun. Pendapatan ini naik 75,2% dari tahun sebelumnya. Namun untuk pertumbuhan terbesar masih dicatatkan oleh penjualan apartemen yang meningkat dari Rp 156,3 miliar menjadi Rp 675,16 miliar.

Sedangkan, penjualan rumah hanya naik 28% menjadi Rp 1,28 triliun dan penjualan apartemen merosot dari Rp 281,16 miliar menjadi Rp 4,8 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha tersebut, ASRI mencatatkan laba bersih Rp 1,37 triliun atau melesat 171,4% dibandingkan laba tahun sebelumnya. "Peningkatan pendapatan dan laba bersih ASRI pada 2017 terutama diperoleh dari penjualan tanah dan pengakuan pendapatan dari penjualan high-rise apartemen yaitu Kota Ayodhya dan Paddington Heights," kata Tony Rudianto, Sekretaris Perusahaan ASRI.

Tahun ini, ASRI optimistis bisa mencatatkan kinerja yang baik seperti halnya tahun lalu. Tony bilang, kebijakan dan strategi perusahaan selalu mengikuti atau menyesuaikan dengan dinamika di pasar. ASRI menargetkan marketing sales atau penjualan pemasaran sebesar Rp 4 triliun. Angka tersebut meningkat 81,8% dari pencapaian perusahaan pada 2017 yang senilai Rp 2,2 triliun. Sebesar Rp 2,5 triliun dibidik dari proyek komersial dan proyek residensial diharapkan menyumbang Rp 1,5 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, ASRI tidak hanya mengandalkan proyek-proyek eksisting. Perusahaan juga akan meluncurkan dua proyek baru di Alam Sutera dan beberapa kluster baru di Suvarna Sutera. Tony mengungkapkan, pihaknya akan meluncurkan produk baru low-rise apartement bertajuk Lloyd pada 8 April 2018 di kawasan Alam Sutera dan akan diikuti cluster baru di kawasan Suvana Sutera bertajuk Flavio pada akhir April 2018.

Sementara untuk tahun ini, ASRI menargetkan bisa membukukan pendapatan berkisar Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun. Sedangkan laba bersih ditargetkan sekitar 35% dari pendapatan. Selain mengejar penjualan, ASRI juga akan melakukan pembelian tanah(bersifat diskresi) dan penyelesaian proyek rumah yang sudah terjual pada tahun sebelumnya. Hanya saja, Tony tidak menyebutkan nilai capex yang disiapkan untuk itu. "Besaran capex akan tergantung kebutuhan yang ada di lapangan," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…