Jaguar Land Rover Bakal Pakai Perangkat Lunak BlackBerry

Produsen mobil mewah Inggris, Jaguar Land Rover, akan menggunakan perangkat lunak BlackBerry untuk fitur hiburan dan keamanan pada kendaraannya, demikian dua perusahaan itu mengumumkan belum lama ini.

Berdasarkan kesepakatan dengan rincian yang tidak diungkapkan tersebut, BlackBerry akan melisensikan perangkat lunak QNX dan teknologi keamanan Certicom untuk kendaraan Jaguar Land Rover.

Perusahaan bermarkas di Waterloo itu berusaha mengubah model bisnisnya setelah anjloknya bisnis smartphone mereka, dengan berfokus pada industri otomotif yang bergerak cepat dan berlomba menghadirkan fitur yang lebih otonom sejalan dengan pengembangan kendaraan swakemudi.

Saham BlackBerry pun meningkat lebih dari 80 persen di Toronto pada tahun lalu. Unit QNX, yang telah lama digunakan untuk menjalankan konsol infotainment mobil, diharapkan bisa menghasilkan pendapatan untuk perusahaan mulai 2019.

"Kendaraan terhubung dan otonom akan bereaksi serta berkendara berdasarkan data yang kaya. Platform kami membantu memproses data secara efisien dan menjaganya tetap aman dan terpercaya,” kata GM BlackBerry QNX John Wall dilansir Reuters, disalin dari Antara.

Jaguar Land Rover yang dibeli oleh grup Tata pada 2008, mengatakan pada tahun lalu bahwa semua mobil barunya akan tersedia dalam versi listrik atau hibrida mulai 2020. Produsen mobil terbesar Inggris itu mengatakan pada Januari lalu akan membuka pusat rekayasa perangkat lunak di Irlandia untuk menggarap teknologi mengemudi dan elektrifikasi otomatis canggih.

Jaguar Land Rover (JRL) akan menentukan keputusan untuk membuat mobil listrik di Inggris setelah adanya informasi lebih lanjut mengenai kondisi perdagangan setelah Brexit, termasuk tarif pajak kendaraan.

Pabrikan yang memproduksi 1,7 juta unit kendaraan di Inggris itu sedang membangun kendaraan listrik I-PACE terbaru di Austria. JRL akan memutuskan apakah memproduksi kendaraan listrik di Inggris pada tahun ini, namun mereka dan pabrikan lainnya masih khawatir atas pengenaan tarif pajak setelah Brexit yang akan meningkatkan biaya rantai pasokan dan ongkos produksi. "Itu membuat keputusan tahun ini sangat-sangat kritis dan saya tidak tahu apakah kami bisa melakukannya," ucap Chief Executive Ralf Speth dilansir Reuters, disalin dari Antara.

Sebelumnya, London dan Brussels akan meneken kesepakatan transisi pada bulan ini untuk mempertahankan perdagangan bebas dan sampai akhir 2020, menjelang kesepakatan jangka panjang Brexit yang akan diputuskan akhir tahun.

BERITA TERKAIT

Suzuki Indonesia Resmikan Jimny 3-Door

NERACA Jakarta – Masih tingginya pasar SUV (sport utility vehicle) di Indonesia maka produsen otomotif terus melakukan inovasi dalam memperoduksi mobil…

Daihatsu Tutup Kuartal I 2024 Dengan Kenaikan Penjualan Bulanan 17,1%

NERACA Jakarta – Menutup Kuartal I 2024, Daihatsu kembali catatkan raihan penjualan positif sejalan dengan kenaikan pasar otomotif nasional. Secara…

Hino Ranger Solusi Optimal untuk Pengangkutan Efisien

NERACA Jakarta – Hino Ranger telah lama menjadi pilihan utama dalam industri pengangkutan berat, terkenal karena kinerja andal dan desain…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Suzuki Indonesia Resmikan Jimny 3-Door

NERACA Jakarta – Masih tingginya pasar SUV (sport utility vehicle) di Indonesia maka produsen otomotif terus melakukan inovasi dalam memperoduksi mobil…

Daihatsu Tutup Kuartal I 2024 Dengan Kenaikan Penjualan Bulanan 17,1%

NERACA Jakarta – Menutup Kuartal I 2024, Daihatsu kembali catatkan raihan penjualan positif sejalan dengan kenaikan pasar otomotif nasional. Secara…

Hino Ranger Solusi Optimal untuk Pengangkutan Efisien

NERACA Jakarta – Hino Ranger telah lama menjadi pilihan utama dalam industri pengangkutan berat, terkenal karena kinerja andal dan desain…