Kunjungan Wisman di Kawasan Puncak Belum Ada Peningkatan - Pasca Musibah Longsor

Pengelola tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah kunjungan turis masih belum mengalami peningkatan walau jalur Bogor-Puncak-Cipanas sudah kembali normal sejak beberapa pekan terakhir ini.

Koordinaor Ketertiban Kebersihan Keindahaan Objek Daerah Tujuan Wisata Cibodas (K3 ODTW), Adih Saputra mengatakan sejak ditutupnya jalur Bogor-Puncak akibat longsor pada awal Februari kemarin, jumlah kunjungan turis mengalami penuruan tajam.

"Mungkin wisatawan masih takut untuk melintas di jalur tersebut karena intensitas hujan yang cukup tinggi setiap hari masih terjadi di kawasan ini," kata Adih, di Puncak, seperti yang dilansir dari Antara pada Senin (19/3).

Meski aparat terkait sudah menjamin jalur Bogor hingga Cipanas layak untuk dilalui kendaraan, namun hal tersebut seakan belum menyakinkan turis untuk datang berkunjung.

Pelaksana gerbang Retribusi Cibodas, Asep Badru, mengatakan hal senada."Jumlah kunjungan turis turun 60 persen setelah bencana longsor terjadi. Biasanya Cibodas bisa dikunjungi 3.000 orang, tapi akhir pekan kemarin hanya 1.000 orang," ujar Asep.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Budi Sulistyo mengatakan kalau setelah bencana longsor ditanggulangi, kawasannya sudah aman untuk didatangi, terutama yang berada dari Taman Wisata Gunung Mas hingga Puncak Pas.

"Mohon diinformasikan bahwa sebenarnya wisata Puncak aman, tidak semua akses ke tempat wisata ditutup dan rawan," kata Budi, seperti yang dilansir dari Antara.

Selain Bandung dan Bogor, Puncak menjadi destinasi wisata favorit turis, terutama yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.

Tak hanya datang saat Sabtu atau Minggu, banyak juga warga ibu kota yang datang hanya untuk sekadar makan siang atau makan malam, karena kawasan tersebut sangat mudah dijangkau melalui akses tol.

Bisnis pariwisata  di Puncak, Bogor, Jawa Barat  merosot tajam akibat penutupan jalur wisata kawasan  itu. Kerugian pebisnis akibat penutupan jalur Puncak selama lebih dari dua minggu akibat longsor itu ditaksir mencapai miliaran rupiah. 

Salah satu tempat wisata yang terkena imbasnya adalah Taman Safari Indonesia. Menurut Kepala Bagian Humas Taman Safari Indonesia, Yulius Suprihardo, jumlah pengunjung ke taman wisata langsung tergerus 60%. "Otomatis pendapatan tiket masuk juga turun 60%," katanya.

Penurunan drastis jumlah pengunjung ke area wisata tersebut  tak lepas dari longsor di kawasan Puncak pada 5 Februari 2018. Maklum, pemerintah menutup jalur Puncak sekitar 16 hari, sehingga  arus kunjungan ke Taman Safari ikut terpangkas.

Meski jumlah pengunjung turun drastis, manajemen Taman Safari tidak memberikan potongan tarif masuk. Manajemen taman wisata ini tetap membanderol tarif masuk normal yakni Rp 180.000 per orang serta tarif parkir Rp 20.000 per kendaraan.

Dalam kondisi normal, menurut Yulius, Taman Safari dikunjungi ribuan pengunjung per hari di hari biasa. Saat akhir pekan tiba, jumlahnya bisa melonjak lebih dari dua kali lipatnya. Sayang, ia tidak merinci jumlah pendapatan Taman Safari maupun angka pasti jumlah pengunjungnya.

Untunglah, kondisi ini kemungkinan besar tidak berlangsung lama lagi. Kabar yang sampai jalur Puncak, terutama dari Gunung Mas menuju Cisarua sudah dibuka kembali meski terbatas untuk kendaraan kecil non bus.

Manajemen Taman Safari pun langsung bergerak cepat dengan memasang papan reklame di jalan tol Jagorawi ke arah Ciawi yang menyebut jalur ke Taman Safari Indonesia sudah lancar. "Kami juga sosialisasi via  media sosial resmi, petugas juga turun langsung di lapangan untuk memberi informasi lebih lanjut," ujar Yulius lebih lanjut.

Selain Taman Safari, pebisnis hotel merana. Vivi Herlambang, Director Business Development and Sales Marketing Sahid Hotels & Resort mengungkapkan, banyak rombongan tamu menunda menginap di salah satu hotel kelolaannya di Puncak yakni Sahid Eminence. "Banyak grup yang cancel," kata dia.

Ia memproyeksikan, total kerugian akibat pembatalan kunjungan bisa mencapai Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar lebih. Imbasnya, pendapatan hotel Sahid Eminence pun tergerus hingga 60%.

Sebagai gambaran, Sahid Eminence memiliki sekitar 389 unit kamar. "Sebelum kejadian, tingkat okupansi kami rata-rata sekitar 60%. Setelah ada musibah longsor, tingkat okupansi di hotel ini menjadi hanya 25%," tuturnya.

Meski begitu, manajemen Sahid Hotels berupaya memasarkan dan mempromosikan hotel tersebut untuk memulihkan kembali tingkat hunian hotel. Caranya adalah dengan memberi panduan arah kedatangan dari Bandung. Selain itu, kata Vivi, manajemen Sahid Eminence aktif member

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…