Beban Keuangan Membengkak - Laba Intermedia Capital Terkoreksi 14,76%

NERACA

Jakarta – Sengitnya persaingan bisnis industri televisi, mendorong beberapa perusahaan untuk menyajikan tayangan yang berbeda dalam menjaga porsi pelanggan agar tidak tergerus. Hal inilah yang dilakukan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) dengan terus melakukan inovasi. Alhasil, sepanjang tahun 2017 kemarin, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,99 triliun naik 13,29% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 1,76 triliun year on year (yoy).

Namun kenaikan pendapatan tersebut tak mampu menopang kenaikan laba bersih perusahaan ini. Tengok saja, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, Rabu (21/3) kemarin disebutkan, beban usaha MDIA turut naik 7,34% yoy menjadi Rp 1,30 triliun. Bunga dan beban keuangan-neto naik 3.478,71% yoy menjadi Rp 41,04 miliar.

Kenaikan beban kurang seimbang dengan kenaikan pada pos pendapatan lainnya. Penghasilan bunga MDIA misalnya naik signifikan hingga 2.033,92% yoy menjadi Rp 43,91 miliar. Masih kalah dibandingkan kenaikan bunga dan beban keuangan. Dengan demikian, laba MDIA turun 14,76% yoy menjadi Rp 550,23 miliar dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 645,57 miliar. Per Desember 2017, total liabilitas MDIA adalah 2,49 triliun, naik 230,76% yoy. Ekuitas perusahaan tercatat Rp 2,65 triliun. Sementara aset MDIA tercatat sebesar Rp 5,15 triiun.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar. Guna mendanai belanja modal tersebut, perseroan mengandalkan internal cash flow. “Anggaran capex tersebut nantinya akan digunakan untuk mengganti beberapa tower yang masa pakainya sudah habis,”kata Ahmad Zulfikar, Direktur Keuangan dan Teknis Intermedia Capital.

Disebutkan, penggantian tower dilakukan karena tiap 5 tahun harus diganti supaya tetap sejalan dengan industri. Perseroan bakal mengganti sekitar satu hingga dua menara di kota-kota kecil atau kota-kota yang tidak padat populasi. Adapun nilai investasi untuk mengganti satu tower dengan kapasitas 1 kilowatt berkisar Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar.

Sebagai gambaran, saat ini jumlah menara existing yang dimiliki oleh perseroan Intermedia Capital mencapai 44 menara, termasuk yang berlokasi di Jakarta. Tak hanya itu, Erick Thohir, Direktur Utama Intermedia Capital menambahkan, pihaknya berencana menambah beberapa program baru di stasiun ANTV pada tahun ini seperti reality show lokal dan sinetron lokal.”Kalau industri televisi pasti setiap bulan ada inovasi baru. ANTV di awal tahun ini meluncurkan banyak reality show. Banyak inovasi reality show di awal tahun," ungkapnya.

Dia pun mengklaim, pada akhir 2017 kemarin Intermedia Capital berhasil menembus dominasi sinetron lokal. Untuk tetap bisa bersaing secara industri, perseroan ini juga akan memberikan investasi lebih banyak untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Tahun ini, kata Erick, perseroan menargetkan pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri. Disebutkannya, dalam lima tahun terakhir, perseroannya selalu mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri media. "Dari tahun 2013 sampai 2017 angka pertumbuhan kami selalu double digit," ujarnya.

Adapun pada tahun ini, anak usaha PT Visi Media Asia Tbk yang memiliki stasiun televisi ANTV itu masih optimistis bisa mencetak pertumbuhan di atas pertumbuhan industri lagi. "Kalau industri di kisaran 5% sampai 7%, berarti di atas itu," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…