NERACA

Jakarta - Tahun ini, PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) menargetkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan tumbuh 20% dari capaian tahun lalu. Untuk itu, perseroan bakal menyewa beberapa kapal lagi untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Proyeksi pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi penambahan 2 hingga 4 kapal sewa yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis," kata Direktur BLTA, Anthony Budiawan di Jakarta, kemarin.

Sebagai catatan, mekanisme sewa kapal yang saat ini diterapkan adalah dengan skema time charter. Melalui sistem itu penghasilan perusahaan lebih stabil karena ada atau tidaknya kargo tetap dibayar oleh carterer. Adapun terkait suspensi sahamnya, BLTA berharap BEI sudah dapat membuka suspensinya di kuartal tiga tahun ini. Pasalnya, proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) telah disepakati.

Kata Anthony, dalam PKPU itu disepakati dengan mengkonversi saham seri A sebanyak 11,93 miliar lembar saham di tahun 2015 lalu, ditambah pada kuartal tiga tahun lalu perusahaan sudah berhasil membukukan laba Rp42,5 miliar. Lebih lanjut dirinya mengatakan perihal kehadiran Presiden Komisaris perusahaan Hadi Surya sebagai salah satu syarat untuk mencabut suspensi saham agak sulit dilakukan. Pasalnya, Hadi Surya sendiri sering tidak berada di Jakarta.

Dirinya berharap pada pertemuan berikutnya antara perusahaan dengan BEI sudah terdapat titik terang terkait pembukaan suspensi saham BLTA. Pasalnya, selama suspensi dilakukan ruang gerak untuk menggalang dana melalui pasar modal tidak dapat dilakukan sementara status gagal bayar di mata perbankan masih segar dirasakan.

Asal tahu saja, saham perusahaan berhenti diperdagangkan sejak awal 2012 oleh otoritas bursa dan diperpanjang pada 2013 hingga saat ini. Aksi tersebut didasari oleh permintaan perseroan yang saat itu mengalami masalah sehingga tidak mampu melakukan pembayaran atas seluruh fasilitas pinjaman bank dan obligasinya.