Bank Diminta Sentuh Petani Karet - Sumatera Selatan

 

 

NERACA

 

Palembang - Pemerintah meminta kalangan perbankan yang beroperasi di wilayah Sumatera Selatan menyentuh petani karet karena terdapat potensi yang cukup tinggi di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB).

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian di Palembang, yang dikutip Antara, akhir pekan kemarin mengatakan, perbankan diminta untuk menghimpun dana (funding) maupun menyalurkan pembiayaan ke petani kare karena transaksi petani karet yang telah berkelompok bisa mencapai ratusan juta setiap minggu. "Transaksi UPPB bisa mencapai Rp500 juta per minggu, sementara pembayarannya selalu dengan tunai. Artinya potensi cukup besar," kata dia.

Menurut Rudi, kehadiran perbankan bisa memberikan manfaat dari segi keamanan karena selama ini petani menyimpan uang hasil menjual karet dalam bentuk tunai. Padahal aksi perampokan setelah transaksi jual beli karet milik petani kerap terjadi. "Perbankan bisa masuk ke petani melalui agen (laku pandai) yang ditempatkan di kawasan petani karet. Di samping itu alangkah baiknya juga bank menyalurkan permodalan buat petani karena lalu lintas uang petani lancar," kata dia.

Ia mengemukakan pemerintah sendiri telah berkoordinasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BR) supaya menjajaki peluang intermediasi di kelompok petani karet. "BRI mau mapping dulu karena terdapat 152 UPPB yang tersebar di beberapa kabupaten," ujar dia. Sementara itu pertumbuhan kredit perbankan di Sumatera Selatan melambat sepanjang 2017 karena dipengaruhi pelemahan daya beli masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Rudy Hairudin mengatakan, penyaluran kredit perbankan hanya naik berkisar 8 persen dari proyeksi awal 10-12 persen, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 15 persen atau sesuai proyeksi, atau total penyaluran kredit mencapai Rp108,3 triliun (outstanding) dan DPK Rp69,50 triliun. "Jika mengacu kondisi ideal, selisih DPK dan penyaluran kredit seharusnya hanya 2 persen, tapi ini hingga 7 persen, artinya bank sudah kelebihan dana," kata dia.

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…