Pefindo Pangkas Peringkat TAXI Jadi BB-

NERACA

Jakarta – Melorotya performance kinerja keuangan menjadi alasan bagi lembaga pemeringkatan efek dalam negeri, Pefindo menurunkan peringkat PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Pefindo juga menurunkan peringkat obligasi milik TAXI yang diterbitkan tahun 2014 lalu. Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (15/3).

Pefindo mengumumkan penurunan peringkat TAXI dari idBB+ menjadi idBB- dengan outlook negatif. Pefindo juga ikut menurunkan peringkat Obligasi I Tahun 2014 TAXI dari idBB+ menjadi idBB-. Efek utang dengan peringat idBB ini mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lemah relatif dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Sementara tanda minus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

Adapun peringkat ini diberikan dari hasil evaluasi Pefindo yang didasarkan pada laporan keuangan TAXI per 30 September 2017 lalu dan berlaku dari 12 Maret 2018 hingga 1 Maret 2019. Sebagai informasi, hingga kuartal ketiga tahun lalu TAXI mencatat penurunan pendapatan sebesar 54,81% menjadi Rp 231,62 miliar. Di periode yang sama, rugi TAXI pun membengkak 157,41% menjadi Rp 210,58 miliar.

Sebagai perbandingan, di triwulan ketiga tahun lalu TAXI membukukan rugi bersih Rp 81,8 miliar. Asal tahu saja, melorotnya kinerja keuangan TAXI memacu perseroan untuk bekerja lebih keras lagi untuk melakukan efisiensi dan teranyar, perseroan menjual aset tanah yang dimilikinya seluas 14,5 hektar guna melunasi utang pinjaman ke PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 500 miliar.

CEO Express Transindo Utama, Benny Setiawan pernah bilang, penjualan aset tanah karena dinilai tidak produktif dan nantinya uang yang didapatkan akan digunakan membayar utang dan bunganya, sehingga beban utang lebih ringan dan  cash flow bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif. Perseroan menyatakan bahwa dampai saat ini telah menjual lahan seluas 4 ha yang berlokasi di ‎Daan Mogot, Jakarta Barat. ‎Selain itu, Express juga menjual aset tak terpakai di Cibubur yang luasnya mencapai ‎9,3 ha dan seluas 1,2 ha di kota Kranggan, Bekasi. Aset itu bakal dijual demi mengurangi porsi utang ke BCA. ‎"Jatuh temponya masih panjang, tapi harus prudent. Utang ini kan bunganya jalan terus, sementara aset tidak produktif, sayang," turut Benny.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…