SIDO Mulai Ekspor Ke Myanmar dan Kamboja

NERACA

Jakarta – Penetrasi pasar ekspor, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tahun ini memulai ekspor produk ke Myanmar dan Kamboja.”Kami bersama dengan distributor lokal kedua negara telah menandatangani perjanjian kerja sama terkait penyaluran produk," kata Sekretaris Perusahaan Sido Muncul, Tiur Simamora di Jakarta, Rabu (14/3).

Saat ini, menurut Tiur, perseroan dan rekanan tengah mempersiapkan realisasi kerja sama tersebut. Industri Jamu dan Farmasi Sido melalui distributor lokal tersebut dapat mulai memasarkan produk pada Maret ini.”Perseroan menawarkan, ekspor produk herbal maupun enegry drink kepada rekanan dan berencana ekspansif menggarap pasar ekspor. Dengan penambahan pasar, kami yakin kontribusi ekspor minimal mencapai 5%, tahun lalu, perseroan mencatat kontribusinya sekitar 2,5% terhadap total pendapatan," ujarnya.

Tiur mengatakan, perseroan fokus melakukan ekspor produk di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Nigeria, karena permintaan untuk produk herbal, atau enegry drink cukup baik. Khusus Nigeria, bahkan Industri Jamu dan Farmasi Sido sudah mendirikan anak usaha, Muncul Nigeria Limited sejak 5 Januari 2018.”Untuk Nigeria, kami memasarkan produk Kuku Bima, dan tingkat permintaannya sangat bagus. Di samping itu perseroan telah menjalankan ekspor produk ke Filipina, dan kami mengkaji peluang ekspansi di Dubai," jelasnya.

Di samping ekspansi jalur pemasaran, Industri Jamu dan Farmasi Sido juga akan merampungkan pembangunan pabrik Tolak Angin II pada Juni 2018. Sebagai informasi, perseroan sebelumnya menyampaikan rencana membuka kantor pemasaran di Filipina pertama di luar negeri dalam rangka membuka pasar ekspor.

Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat pernah bilang, pembukaan kantor pemasaran di Filipina dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor seiring dengan ekspansi bisnis perseroan dalam melakukan penetrasi pasar di Filipina. Adapun, target pada 3 tahun pertama sejak pembukaan kantor perwakilan tersebut, perseroan dapat memperkenalkan secara luas produk-produk dari Sido Muncul kepada masyarakat Filipina dan baru memasang target penjualan.

Tahun ini, perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksinya dengan memperluas utilitas pabrik yang ada saat ini hingga dua kali lipat.”Rencana tersebut akan mulai direalisasikan pada April 2018. Nantinya akan diresmikan pabrik baru yang memproduksi produk khususnya dalam bentuk cair,"ujar Irwan Hidayat.

Pabrik tersebut, menurut Irwan, akan memanfaatkan teknologi yang serba otomatis sehingga dapat meningkatkan produksi lebih besar dari saat ini. Nantinya lokasi pabrik baru tetap berada di Semarang. Tercatat hingga akhir 2016, SIDO memiliki kapasitas produksi sekitar 80 juta saset per bulan dengan tingkat utilisasinya mencapai 85%. Kemudian guna mengejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi, perseroan mulai fokus lini bisnis food and beverage.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…