Berkah Bullishnya Pasar Saham - Indonesia SIPF Raup Laba Bersih Rp 5.77 Miliar

NERACA

Jakarta – Selama tahun 2017 Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund), yang merupakan lembaga penyelenggara dana perlindungan pemodal di Pasar Modal Indonesia berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif, setelah pada tahun tahun sebelumnya mengalami kerugian. Berdasarkan laporan keuangan audited 2017, Indonesia SIPF berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp.2,03 miliar. Dibandingkan dengan laba usaha sebesar Rp 299,6 juta pada tahun 2016, Indonesia SIPF pada tahun 2017 membukukan kenaikan laba usaha sebesar Rp.1,73 miliar atau 579%.

Sementara laba komprehensif tahun berjalan 2017 mencapai Rp 5,77 miliar dibandingkan pada tahun 2016 yang mengalami rugi komprehensif sebesar Rp.4,06 miliar. Ignatius Girendroheru, Direktur Utama Indonesia SIPF dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan bahwa perbaikan kinerja keuangan pada tahun 2017 telah menjadikan Indonesia SIPF sebagai lembaga perlindungan investor yang sehat dan kredibel. “Hal ini diperlukan guna menjalankan fungsi Indonesia SIPF dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor dan calon investor di pasar modal,”ujarnya.

Indonesia SIPF juga mencatat sampai dengan bulan Februari 2018 telah menghimpun dana perlindungan bagi investor pasar modal sebesar Rp.307,11miliar. Dana perlindungan tersebut terdiri dari dana perlindungan pemodal atau DPP sebesar Rp,157,11 miliar dan dana cadangan ganti rugi pemodal atau CGRP sebesar Rp.150 miliar. 

DPP adalah kumpulan dana yang dibentuk berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melindungi pemodal di pasar modal dari hilangnya aset pemodal. Sedangkan CGRP adalah dana milik SRO (Self Regulatory Organization) yang ditempatkan di Indonesia SIPF sebagai dana cadangan apabila DPP tidak mencukupi untuk mengganti klaim atas hilangnya aset investor yang disimpan di perusahaan efek dan bank kustodian.  

Kata Ignatius Girendroheru, per Pebruari 2018 nilai DPP telah tumbuh 12,88% yoy (year on year). Penambahan nilai DPP berasal dari iuran tahunan anggota DPP yang terdiri 105 perusahaan efek dan 19 bank kustodian. Total jumlah iuran anggota DPP untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp. 17,07 miliar. Jumlah iuran untuk tahun 2018 tersebut lebih tinggi dari iuran pada tahun 2017 lalu yaitu sebesar Rp. 13,42 miliar. Selain itu peningkatan nilai DPP juga berasal dari hasil investasi DPP yang mencapai Rp. 7.47 miliar yoy.

Sementara itu Widodo, Direktur Indonesia SIPF, menyampaikan jumlah nilai aset investor di pasar modal yang dilindungi oleh Indonesia SIPF sampai akhir Februari 2018 telah mencapai Rp. 4.491,6 triliun. Secara year to date jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp. 200,06 triliun atau tumbuh 4,66%. Menurut Widodo peningkatan nilai aset tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah bullishnya pasar saham yang tercermin dari pertumbuhan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 3,80% ytd.

Kedua adalah karena adanya kegiatan aksi korporasi dari emiten yang berasal dari IPO saham atau penerbitan obligasi korporasi. Sampai dengan akhir Februari 2018 terdapat 2 emiten melakukan IPO saham dengan total nilai IPO Rp. 201,6 miliar dan sebanyak 7 institusi melakukan 23 penerbitan seri obligasi dengan total nilai emisi mencapai Rp. 18,57 triliun, serta penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 10 seri dengan nilai Rp 42,57 triliun.

Dari jumlah investor yang terlindungi asetnya oleh Indonesia SIPF, sampai dengan bulan Februari 2018 terdapat 794.997 investor berdasarkan jumlah sub rekening efek (SRE) di PT KSEI. Ytd jumlah investor yang dilindungi oleh Indonesia SIPF ini meningkat sebanyak 32.185 SRE atau tumbuh sekitar 4,22%.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…