Minim Sentimen Positif - Aksi Profit Taking Masih Belum Beranjak

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu ditutup melemah sebesar 30,22 poin terpengaruh sentimen negatif eksternal yang cenderung negatif. IHSG ditutup melemah 30,22 poin atau 0,47% menjadi 6.382,62 poin, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,54 poin (0,52%) menjadi 1.051,49 poin.

Kata analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, IHSG masih berada dalam area konsolidasi dengan kecenderungan melemah menyusul sentimen negatif dari pergerakan bursa saham di kawasan Asia.”Pergerakan bursa Asia terimbas sentimen negatif bursa Amerika Serikat menyusul pemecatan menteri luar negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/3).

Dia menambahkan bahwa investor asing yang melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi penekan IHSG. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp597,26 miliar. Sementara itu, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG masih dalam rentang konsolidasi wajar, data kinerja emiten tahun buku 2017 yang mencatatkan hasil positif menahan tekanan IHSG lebih dalam.”Data kinerja emiten dapat mendorong IHSG kembali ke area positif," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 381.044 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,259 miliar lembar saham senilai Rp7,496 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 220 saham menurun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei ditutup turun 190,81 poin (0,87%) ke 21.777,28, indeks Hang Seng melemah 166,44 poin (0,53%) ke 31.435,01 dan Straits Times melemah 5,54 poin (0,52%) ke posisi 3.539,41.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah sebesar 2,87 poin atau 0,04% ke posisi 6.409,97, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,92 poin (0,09%) menjadi 1.056,11. Menurut Reza, pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang cenderung melemah menjadi salah satu faktor negatif bagi IHSG.”Investor masih merespon negatif akan dampak pengenaan tarif impor baja dan aluminum oleh AS, meskipun potensi perang dagang belum tentu akan terjadi," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…