Anggarkan Capex Rp 6,55 Triliun - PTBA Targetkan Produksi 25,54 Juta Batu Bara

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batubara sebesar 25,54 juta ton atau tumbuh 17% dibandingkan rencana produksi batubara tahun lalu yang sebesar 21,92 juta ton. “Peningkatan target volume produksi sejalan dengan rencana perusahaan memproduksi batubara kalori tinggi,”kata Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, batubara kalori tinggi harga jual juga lebih tinggi. Dengan begitu, hitungan penjualan tahun ini masih dalam angka positif. Disebutkan, perseroan bisa memproduksi 2 juta-3 juta ton batubara berkalori 6.400-7.200 kilokalori (Kkal) sepanjang tahun 2018..

Meski demikian, Arviyan tak memberikan gambaran tentang target pertumbuhan penjualan tahun ini. Yang pasti, PTBA menargetkan volume penjualan batubara tahun ini sebesar 25,88 juta ton. Target volume penjualan batubara ini lebih tinggi 9,52% dari realisasi penjualan batubara tahun lalu. Sebagaimana dibukukan dalam kinerja PTBA tahun 2017, volume penjualan batubara tercatat sebesar 23,63 juta ton, naik 14% yoy.

Guna memenuhi target produksi, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 6,55 triliun tahun ini. Nantinya, PTBA akan menggunakan Rp 1,43 triliun dari capex akan untuk investasi rutin. Bukit Asam akan menggunakan Rp 5,12 triliun untuk investasi pengembangan. Salah satu proyek pengembangan yang dilakukan PTBA adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 8. “Akan mulai pembangunan di Juni-Juli 2018. Financial close akan ditandatangani di Juni,” ujar Arviyan.

Pembebsan lahan dari proyek PLTU itu pun menurutnya telah selesai. Detil desain PLTU juga sudah rampung. PTBA menargetkan masa pembangunan PLTU Sumsel 8 selama 42 bulan dan akan masuk masa commercial operation date (COD) pada akhir 2021. “Kemudian ada beberapa proyek pengembangan terkait sinergi BUMN. PLTU bekerja sama dengan Antam, Inalum, dan menjajaki pengembangan PLTU Peranap,” tambah Arviyan.

Belum lagi, PTBA juga melakukan sinergi dengan Pertamina, Pupuk Indonesia dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Kerja sama dilakukan melalui pengembangan teknologi gasifikasi untuk mengkonversi batubara menjadi syngas. Sebagai informasi, PTBA membukan laba bersih tahun buku 2017 sebesar 121% menjadi Rp 4,47 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 2 triliun.

Kata Arviyan, pencapaian itu didukung oleh kemampuan manajemen perusahaan dalam merumuskan srategi diantaranya dengan peningkatan produksi, optimasi harga jual, serta efisiensi biaya. Disebutkan, kenaikan laba itu seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 38% menjadi Rp17,47 triliun pada 2017, dari Rp14,05 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan itu merupakan hasil upaya perseroan melakukan penetrasi pasar untuk menjual batu bara low to medium calorie di tengah membaiknya harga batu bara.

Asal tahu saja, komposisi penjualan perseroan didominasi pasar domestik yakni sebesar 61% dan sisanya ekspor. Penjualan domestik meningkat mencapai sebesar 2,13 juta ton, naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara ekspor meningkat 9%. Sementara itu, harga jual rata-rata pada 2017 naik 24%, dari Rp658,017 pada 2016 menjadi Rp814,216 pada 2017. Kenaikan itu seiring dengan dengan penguatan harga batubara Newcastle maupun harga batubara thermal Indonesia yang meningkat masing-masing sebesar 34% dan 32% dibandingkan harga rata-rata 2016.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…