Memahami Konteks Cadangan Devisa

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Industri

 

Rumah tangga ekonomi manapun, apakah itu keluarga, perusahaan atau negara sekalipun pasti membutuhkan sejumlah likuiditas yang besar dan sangat cair sehingga dapat dilepas atau dijual sewaktu-waktu di pasar keuangan maupun di pasar modal untuk membiayai berbagai keperluan yang sifatnya mendesak dan penting. Inilah pada dasarnya konsep cadangan perlu dibangun, baik dalam rumah ekonomi keluarga, maupun dalam rumah tangga ekonomi perusahaan atau negara.

Dalam konsep ekonomi, cadangan yang likuid sangat penting, bukan saja sekedar harus besar jumlahnya, tapi diharapkan dapat berperan untuk memecahkan salah satu masalah besar, yakni kekurangan dana pembangunan, memerangi kemiskinan, dan menyediakan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik bagi semua orang, di samping untuk pengendalian stabilitas ekonomi.

Semua negara di dunia harus mempunyai cadangan, dimana cadangan tersebut digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan. Di antaranya adalah untuk mem-back-up mata uang suatu negara. Kita di Indonesia memegang RUPIAH akan merasa lebih yakin dengan mata uang tersebut jika mengetahui di belakangnya ada  valuta asing, baik dalam bentuk dolar AS, maupun mata uang asing lain yang kuat atau emas yang dimiliki oleh negara. Umumnya dikelola oleh Bank Sentral.

Mengapa yakin? Karena pemegang rupiah, sewaktu-waktu dapat mengkonversikannya ke dalam dolar AS atau valuta asing lainnya yang akan digunakan untuk membeli barang dan jasa atau membayar berbagai kewajiban lain yang harus dibayar dengan menggunakan valas seperti untuk membiayai impor, melunasi utang dan lain-lain.  Bulan Januari 2018,cadangan devisa Indonesia mencapai USD 131 miliar. Bulan Februari 2018 tinggal USD 128 miliar dolar terpakai sebagian untuk membayar utang dan intervensi pasar akibat rupiah melemah mendekati batas psikologis yang berpotensi mengganggu fundamental ekonomi.

Tujuan yang lain misalnya untuk membantu negara memanajemeni resiko yang dihadapi dan ini akan memperkuat keyakinan terhadap negara dan mata uangnya. Cadangan bisa diambil jika dperlukan itulah mengapa sangat lukuid. Cadangan juga dibentuk guna memperkuat fungsi penyangga untuk menghadapi perubahan yang tidak diharapkan, misalnya biaya utang akibat kenaikan suku bunga, dan terjadi krisis likuiditas di lembaga keuangan. Kegagalan panen dan negara dapat menggunakan cadangan untuk impor bahan pangan.

Jumlah cadangan yang dibutuhkan oleh suatu negara sangat bervariasi, tetapi aturan yang berlaku mensyaratkan suatu negara seharusnya memiliki cadangan untuk membiayai impor untuk beberapa bulan ke depan.

BI sebagai otoritas moneter di negeri ini menyampaikan bahwa cadangan devisa Indonesia yang saat ini berjumlah USD 128 miliar cukup untuk membiayai impor 3-4 bulan ke depan. Lebih besar dari itu tentu lebih baik. Jika terjadi krisis seperti tahun, 1997/1998,cadangan devisa nasional bisa terkuras habis, dan ini makin membuka peluang IMF masuk melakukan bailout.

 

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…