Hingga Februari 2018, PT Timah Tbk (TINS) telah menghabiskan dana sekitar Rp25,7 miliar untuk kegiatan eksplorasi. Aksi ini dilakukan guna mendukung kinerja perusahaan agar semakin moncer. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, dana yang dikeluarkan untuk kegiatan eksplorasi terdiri dari Rp24,6 miliar untuk biaya operasional dan Rp1,1 miliar untuk biaya investasi. Kegiatan eksplorasi timah di laut pada Februari 2018 berupa kegiatan pengeboran prospeksi dan pengeboran rinci di perairan Bangka dengan menggunakan empat unit kapal bor dengan total meter bor 8.020,6 meter.

Kegiatan eksplorasi di darat dilakukan di pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 3.492,4 meter. Sebelumnya pada Januari lalu, perseroan melaporkan eksplorasi di Bangka Belitung. Di wilayah tersebut kegiatan eksplorasi mendapatkan temuan sumber daya, baik di darat maupun di laut. Kegiatan eksplorasi di laut mendapatkan sumber daya tereka 20 ton, tertunjuk 218 ton, dan terukur 11.011 ton.

Sementara di darat mendapatkan sumber daya tereka 87 ton, tertunjuk 12.327 ton, serta terukur 19.117 ton. Sebagai catatan, pada 2016 lalu konsesi pertambangan yang dimiliki perusahaan plat merah itu memiliki cadangan 1,1 juta ton timah. Cadangan terbesar berada di wilayah Kepulauan Bangka belitung yakni 801.882 ton. Sementara di kepulauan Riau sebesar 328.392 ton.