Cadev Dinilai Masih Cukup untuk Penguatan Rupiah

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Ari Kuncoro, mengatakan intervensi untuk menekan penguatan dolar AS dengan cadangan devisa merupakan langkah jangka pendek optimal untuk menguatkan rupiah. “Untuk jangka pendek hanya bisa main tingkat bunga dan cadangan devisa. Sekarang yang paling optimal adalah melalui cadangan devisa," kata Ari ditemui usai menghadiri seminar nasional di Jakarta, Kamis (8/3).

Ia mengatakan langkah intervensi melalui suku bunga memiliki kelemahan, yaitu dapat membebani dunia usaha dan memperlambat perekonomian. Ari mengatakan cadangan devisa yang digunakan untuk menopang rupiah dilakukan agar dunia usaha tidak terbebani tingkat suku bunga. Apabila rupiah tidak ditopang, maka akan berpengaruh pada ongkos produksi karena ada bagian produksi yang bahan baku dan barang modalnya diimpor. "Cadangan devisa dikumpulkan untuk menopang rupiah jika situasinya membutuhkan," kata Ari.

Posisi cadangan devisa Indonesia di akhir Februari 2018 sebesar 128,06 miliar dolar AS atau menurun 3,92 miliar dolar AS dari Januari 2018. Pernyataan resmi Bank Indonesia menyebutkan bahwa penurunan tersebut terjadi karena keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah, pembayaran utang luar negeri pemerintah dan menurunnya penempatan valuta asing perbankan di Bank Sentral. "Cadangan devisa memang harus turun, hal itu berarti BI main di pasar. Yang ditakutkan adalah situasi seperti ini namun cadangan devisa tidak turun," kata Ari.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan volatilitas kurs rupiah dalam beberapa hari terakhir karena dampak langsung dari kondisi ekonomi global, khususnya era peningkatan suku bunga acuan dan juga ekspansifnya kebijakan fiskal di Amerika Serikat. Agus mengatakan dampak dari kebijakan ekonomi AS tersebut berpengaruh terhadap pergerakkan mata uang di seluruh negara, bukan hanya terhadap mata uang rupiah Indonesia.

Namun, dia meyakini, dengan ketahanan fundamental ekonomi Indonesia saat ini dan koordinasi antara Bank Sentral dengan pemerintah, tekanan ekonomi eksternal itu tidak akan mengikis terlalu lama ekonomi domestik. "BI konsisten dan berhati-hati merespons dinamika pergerakan nilai tukar Rupiah yang sedang berlangsung untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga," ujarnya.

Gubernur BI menjelaskan berbagai indikator telah mencerminkan perbaikan ketahanan ekonomi domestik, seperti, inflasi dalam tiga tahun terakhir yang terus menurun dan sesuai target Bank Sentral untuk menjaga stabilitas. Defisit neraca transaksi berjalan juga menurun ke 1,7 persen dari PDB pada tahun 2017. "Bank Indonesia memperkirakan secara keseluruhan tahun 2018 defisit Neraca Transaksi Berjalan tetap sehat di kisaran 2,1 persen dari PDB, sejalan dengan dinamika pemulihan ekonomi. Karena pemulihan, impor bahan baku juga diperkirakan ada peningkatan," ujarnya.

Selain itu, ujar Agus, kondisi fiskal semakin baik, didukung oleh kebijakan Pemerintah yang hati-hati. Selain itu, reformasi struktural yang tengah berjalan baik akan meningkatkan daya saing perekonomian. Persepsi terhadap kinerja ekonomi Indonesia juga cenderung membaik, yang dibuktikan dari dinaikannya peringkat surat utang Indonesia oleh beberapa lembaga pemeringkat internasional. "Ketahanan cadangan devisa saat ini jauh lebih kuat, tercermin dari posisi cadangan devisa Januari 2018 yang mencapai 131,98 miliar dolar AS, tertinggi dari yang pernah dicapai," ujarnya.

Agus juga mengklaim beberapa peraturan Bank Indonesia, seperti kewajiban lindung nilai bagi Utang Luar Negeri dan kewajiban penggunaan rupiah, telah mengurangi permintaan valas yang berlebihan. "Bank Indonesia akan tetap berada di pasar secara terukur untuk mengawal terciptanya stabilitas Rupiah," ujar Agus.

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…