Kerek Nilai Jual Properti di Maja - Hanson Ikut Penyertaan Modal di Bisnis Tol

NERACA

Jakarta – Dongkrak nilai harga jual properti, PT Hanson International Tbk merambah bisnis jalan tol dengan menggandeng satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang infratruktur. Lewat kerjasama ini, perseroan akan mengajukan pembangunan ruas tol Serpong - Maja sepanjang 30 km.“Kami tertarik masuk bisnis jalan tol karena ada proyek properti MYRX disana Maja dan Serpong,”kata Komisaris Utama MYRX, Benny Tjokrosaputro di Jakarta, kemarin.

Dirinya menegaskan, MYRX hanya akan mengambil porsi saham minoritas dalam perusahaan pengembangan dan pengelolaan jalan tersebut. Disebutkan, nilai proyek pembangunan jalan tol tersebut diperkirakan mencapai Rp5 triliun dan diharapkan memulai pengerjaan pada tahun depan.

Sementara saat ini, lanjut dia, MYRX telah menunjuk salah satu perusahaan konsultan yang terdaftar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan uji kelayakan proyek tersebut.“Study-nya selesai Juli 2018 dan setelah itu kami ajukan ke BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol),” ujar dia.

Asal tahu saja, perseroan terus berupaya menambah kepemilikan lahan di Serpong dan Maja. Meski belum memutuskan luas lahan yang akan dibeli, perusahaan sudah menganggarkan belanja modal yang akan dikeluarkan untuk pembelian lahan.”Belanja modal paling sedikit kami akan mengeluarkan Rp 500 miliar," kata Benny.

Benny bilang, saat ini, MYRX masih memiliki lahan seluas 4.000 hektare (ha) di wilayah Maja dan Serpong. Beberapa proyek juga sedang diselesaikan oleh MYRX seperti Maja Raya dan Serpong Kencana/Forest Hill. Selain itu, Benny mengatakan, saat ini MYRX tengah mempersiapkan untuk meluncurkan produk integrated township, yakni Millenium City yang berada di wilayah Serpong dengan rencana pengembangan seluas 850 ha. Dalam proyek ini, MYRX bekerja sama dengan pengembang lokal dengan kepemilikan 41%.

Selain itu, lewat sister company, perusahaan juga akan mencoba menginisiasi pembangunan jalan tol melalui kerja sama dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nantinya, perusahaan tersebut akan memiliki saham minoritas di jalan tol yang memiliki rute dari Serpong hingga Maja tersebut. Benny mengatakan hal ini merupakan upaya perusahaan supaya proyek-proyek MYRX memiliki akses. Nantinya, proyek jalan tol dengan panjang 30 kilometer tersebut akan memiliki nilai proyek hingga sebesar Rp 5 triliun.

Saat ini, Benny mengatakan bahwa proyek ini masih dalam proses advisory dan penyelesaian lelang kemungkinan akan selesai setelah Lebaran. Dengan asumsi tersebut, maka jalan tol akan mulai dibangun tahun depan dan diharapkan akan rampung dalam dua tahun.

Ike Widiawati, analis OSO Sekuritas menilai pasca akuisisi lahan seluas 4.785 ha di akhir Desember lalu, maka MYRX memiliki cadangan lahan terbesar setelah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).”Hanson optimistis pada 2018 marketing sales unit akan naik signifikan seiring telah mulai dipasarkannya proyek Milenium City dan Maja Raya Fase 3 pada 2018," kata Ike dalam riset 15 Februari 2018.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…