Tridomain Bidik Dana IPO Rp 1,6 Triliun

NERACA

Jakarta – Perusahaan manufaktur produk petrokimia, PT Tridomain Performance Materials Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 5.788.233.000 lembar saham atau setara 40% dari modal ditempatkan dan disetor.

Associate Director PT Sinarmas Sekuritas, Harta Setiawan, selaku penjamin pelaksana emisi efek mengatakan, harga saham yang ditawarkan sekitar  Rp210-276 per unit. Sehingga perusahaan produsen kimia itu berpeluang meraih Rp1,2 triliun hingga Rp 1,6 triliun. “Saham yang dilepas sebanyak-banyaknya 5,7 miliar lembar saham dengan harga sekitar Rp210-Rp276 per saham,"ujarnya di Jakarta, Kamis (8/3).

Lebih lanjut Harta menambahkan, jumlah saham yang dilepas ke publik tersebut setara dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Nantinya, 55% dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis dan sebesar 45% untuk modal kerja. Penawaran awal akan dilaksanakan pada 7-9 Maret 2018, sehingga pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan pada tanggal 21 Maret 2018.

Sementara penawaran umum akan dilaksanakan pada tanggal 23-27 Maret 2018 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diharapkan pada tanggal 4 April 2018. Di tempat yang sama, Presiden Direktur Tridomain Performance, Choi Choon Ha meyakini, pelaksanaan IPO ini akan mampu mendorong pertumbuhan kinerja dan performa perseroan."IPO yang kami lakukan ini ditujukan untuk keberlangsungan ekspansi bisnis," ungkapnya.

Tahun ini, Tridomain akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 198.000 metrik ton per tahun. Hendro Waskito, Chief Operation Officer Tridomain mengatakan, pihaknya memiliki kapasitas produksi 178.000 metrik ton per tahun. Penambahan kapasitas tersebut akan dilakukan di tiga pabrik yang dikelola oleh anak usaha Tridomain.

Rinciannya, pabrik specialty resin milik PT Eternal Buana Chemical Industries akan ditingkatkan kapasitasnya dari 70.000 metrik ton per tahun mejadi 82.000 metrik ton per tahun. Selanjutnya, PT Eterindo Nusa Graha akan ditambah kapasitasnya dari 66.000 metrik ton per tahun menjadi 72.000 metrik ton per tahun. Begitu lula dengan anak usaha penghasil acrylamid, PT Tridomain Chemicals yang akan ditingkatkan kapasitasnya dari 12.000 metrik ton per tahun menjadi 14.000 metrik ton per tahun. “Kenaikan kapasitas ini tidak lama, sekitar 6 bulan saja. Sudah ada persiapan, tinggal pasang," ujar Hendro.

Dia melanjutkan, kebutuhan investasi untuk penambahan kapasitas pabrik ini berkisar belasan juta dollar Amerika Serikat. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 10 juta-US$ 15 juta. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan di 2018 sebesar 10%-15%. Adapun per September 2017, Tridomain membukukan pendapatan sebesar US$ 117,25 juta.

Sebelumnya, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, porsi saham yang ditawarkan oleh Tridomain relatif besar. Dirinya mencatat, rata-rata penawaran perdana saham hanya mencatatkan 20%-30% saham kepada publik. Karena itu, kemungkinan untuk tidak terserap penuh, tetap ada. Selain itu, segmen penjualan Tridomain untuk sektor properti juga patut diperhatikan. Sektor properti, menurut Hans, baru akan bangkit pada 2018-2019 mendatang.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…