Reksadana DIM Tumbuh di Atas Industri

NERACA

Jakarta - PT Danareksa Investment Management (DIM) mencatatkan pertumbuhan positif kinerja reksa dana sepanjang 2017. Hampir seluruh produk reksa dana DIM tercatat melebihi kinerja rata-rata di industri. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Utama Danareksa Investment Management, Marsangap P Tamba, kinerja reksa dana saham perseroan yang positif didukung strategi pemilihan saham yang tepat dengan mempertimbangkan faktor fundamental masing-masing emiten. Tercatat, reksa dana saham unggulan melebihi kinerja Infovesta Equity Fund Index yang sebesar 11,25%, antara lain Danareksa Mawar Konsumer 10 mencetak imbal hasil (return) 15,72%; Danareksa Mawar Fokus 10 di level 14,66%; serta Danareksa Mawar dengan return mencapai 16,15%.”Kami tetap konsisten berpedoman pada Investment Universe yang berlaku di perusahaan. Pemilihan underlying senantiasa disesuaikan pada filosofi investasi,”paparnya.

Selain reksa dana saham, jenis reksa dana DIM lain yakni reksa dana pendapatan tetap juga berkinerja positif tahun lalu melebihi kinerja Infovesta Fixed Income Fund Index yang sebesar 10,72%. Produk reksa dana pendapatan tetap DIM yakni Danareksa Melati Pendapatan Tetap Utama mencetak return 14,41% dan Danareksa Gebyar Indonesia II sebesar 14,90%.

Begitu pula dengan kinerja reksa dana pasar uang dan reksa dana campuran. Reksa dana pasar uang DIM seperti Danareksa Seruni Pasar Uang II mencatat return sebesar 5,34% di atas kinerja Infovesta Money Market Fund Index 4,48%. Adapun reksa dana campuran DIM mencetak return sebesar 11,93% untuk Danareksa Anggrek Fleksibel dan 9,62% untuk Danareksa Syariah Berimbang, di atas Infovesta Balance Fund Index yang sebesar 9,52%.

Tak hanya itu, Marsangap menjelaskan produk investasi alternatif DIM juga mencatat pertumbuhan positif, baik reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) maupun kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA). Tahun 2017, DIM mencatat penerbitan dua RDPT dan satu KIK EBA yang berbasis infrastruktur. Adanya fokus dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur telah meningkatkan jumlah dana kelolaan instrumen produk investasi alternatif seperti KIK EBA dibandingkan tahun sebelumnya.

Kinerja positif reksa dana konvensional dan investasi alternatif akhirnya mampu mendorong dana kelolaan atau asset under management perseroan tumbuh 45% menjadi Rp27,2 triliun pada akhir tahun 2017.”Pada reksa dana konvensional, kenaikan terutama bersumber dari reksa dana yang interest rate related product, seperti reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, serta reksa dana terproteksi. Selain dari reksa dana yang interest rate related, reksa dana saham kami juga tumbuh positif di tahun 2017,”jelasnya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…