Antam Targetkan Produksi 26 Ribu Ton Nikel

NERACA

Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Persero menargetkan volume produksi 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) pada tahun 2018, meningkat dibanding produksi tahun 2017 yang diproyeksikan mencapai 21.762 TNi.”Pada tahun 2018 produksi dan penjualan komoditas utama Antam yakni feronikel, emas, bijih nikel dan bijih bauksit diperkirakan tumbuh signifikan dibanding tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo di Jakarta, Kamis (8/3).

Menurut Arie, peningkatan ini sejalan dengan strategi Antam menambah utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa secara bertahap hingga mencapai kapasitas terpasang sebesar 27.000 TNi. Sementara produksi komoditas emas, pada tahun 2018 diperkirakan sebesar 2.201 kg dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung dengan tingkat penjualan emas mencapai 24.000 kg, naik sekitar 81% dibandingkan penjualan emas unaudited tahun 2017 sebesar 13.202 kg.

Penjualan emas melonjak seiring dengan ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran produk Logam Mulia Antam baik di pasar domestik maupun ekspor. Antam merupakan satu-satunya tambang emas di Indonesia yang memiliki sertifikat London Bullion Market Association (LBMA) yang menjamin kepastian berat dan kemurnian produk emas Logam Mulia Antam sehingga dapat diperdagangkan secara internasional.”Ekspektasi peningkatan kinerja operasi ini serta fokus menjaga level biaya tunai produksi tetap rendah, kami berkomitmen memberikan imbal hasil yang baik bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," ujarnya.

Seiring didapatkannya izin ekspor bijih nikel kadar rendah (<1,7% Ni) sebesar 3,9 juta wet metric ton (wmt) dan bijih bauksit tercuci sebesar 850.000 wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Antam mengembangkan hilirisasi mineral di dalam negeri. Selain itu, Antam juga meningkatkan target produksi feronikel yang mencapai 11,25 juta wmt yang akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel Antam serta untuk mendukung penjualan bijih nikel.”Total penjualan bijih nikel Antam tahun 2018 ditargetkan sebesar 9,30 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor,"kata Arie.

Target penjualan bijih nikel 2018 tumbuh 228% dibandingkan volume penjualan bijih nikel 'unaudited' tahun 2017 sebesar 2,83 juta wmt. Volume produksi dan penjualan bijih bauksit tahun 2018 ditargetkan sebesar masing-masing 1,60 juta wmt untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…