Usaha Olahan Ayam Masih Menjadi Favorit Masyarakat

Sudah bukan rahasia bila menu ayam goreng menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Hal ini dibenarkan oleh Levita supit, Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) berpendapat bahwa orang Indonesia sangat menyukai menu olahan ayam dan mi. Inilah yang mengakibatkan bisnis seputar ayam punya respon pasar baik.

Tak ingin melewatkan kesempatan, Nanang Suherman membuka Ayam Goreng Nelongso pada 2013. Gerai pertamanya ada di Krangploso, Malang, Jawa Timur pada tahun 2013. 

Selang empat tahun, Nanang menawarkan kemitraan. Meski baru tujuh bulan dibuka, sudah ada dua mitra yang bergabung. Sementara, Nanang sudah membuka sembilan gerainya di Malang dan Surabaya. 

Kelebihan gerai ayam goreng ini, menurut Askan Setiabudi yang juga menjadi salah satu pemilik Ayam Goreng Nelongso, terletak pada sambelnya yang pedas, sehingga bikin ketagihan. Menu andalannya adalah ayam krispi. Namun, ada 15 menu lainnya, dengan harga Rp 5.000-Rp 20.000 per porsi.

Ayam Goreng Nelongso menawarkan kerjasama usaha dengan investasi Rp 800 juta. Mitra sudah mendapat fasilitas lengkap, yakni perlengkapan memasak, bahan baku, pelatihan, branding, sewa lokasi selama lima tahun, karyawan, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Karena, menerapkan sistem full operation, maka kerjasama ini mengenakan konsep lagi hasil 50:50 dari pendapatan laba bersih. Yang perlu diingat, selain menyiapkan modal calon mitra juga harus menyiapkan lokasi dengan minimal luas 5x13 m2 atau setara dengan satu ruko dua lantai.

Berdasarkan perhitungannya, dalam waktu satu tahun mitra sudah bisa balik modal. Asalkan, dalam sehari bisa menjual sekitar 1.500 porsi.

Keuntungan gerai ayam goreng ini berkisar 20% dari omzet. Askan bilang, untung tipis lantaran harga jual produknya murah.

Untuk memenuhi target penjualan, manajemen rajin menggelar promosi online lewat media sosial. Tak hanya itu, mereka juga rajin menebar brosur.

Sepanjang tahun ini, Askan menargetkan bakal menjaring sekitar 12-15 mitra baru. Agar usaha mitra maksimal, dia membatasi setiap bulan hanya boleh membuka satu sampai dua gerai.

Pemain lain yang usaha berbahan baku ayam adalah Stephani Aiko yang ikut menjajal peruntungannya dengan membuka Ayam Geprek Master pada Juni 2017 lalu.

Awalnya, ia hanya menawarkan lewat online. Namun, setelah melihat tingginya minat pembeli, sebulan kemudian Stephani membuka gerainya di Kebon Jeruk, Jakarta Selatan. Bahkan, dia menambah satu gerai lagi di Jakarta.

Datangnya permintaan konsumen untuk membuka peluang kerjasama, wanita 23 tahun ini mulai menawarkan konsep kemitraan. Kini, sudah ada tujuh mitranya yang tersebar di Ketapang, Cibinong, Cilegon, Tanjung Duren, Meruya, Mampang, dan Makassar. Menurutnya, potensi bisnis ayam geprek masih terbuka luas mengingat menu ini sudah sangat akrab di masyarakat.

Stephani menjual menu ini mulai Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per porsi. Salah satu menu paling populer adalah geprek leleh yang terdiri dari nasi, ayam, sambel, lalapan, telur ceplok, dan lelehan keju mozarela. "Kami menggunakan sambal matang. Bumbu ayam juga merasuk ke bagian dalam daging, hingga tanpa sambal rasanya gurih," katanya. 

Ada tiga paket kemitraan Ayam Geprek Master. Pertama, paket JABODETABEK senilai Rp 75 juta. Fasilitasnya, perlengkapan memasak, bahan baku 1.500 porsi, branding, pelatihan, sistem dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, paket luar JABODETABEK dengan modal awal Rp 120 juta. Mitra akan mendapat fasilitas sama seperti paket pertama.  Kedua mitra harus menyediakan lokasi seluas 40 m2 atau kapasitas enam meja plus empat hingga lima orang karyawan.

Ketiga, paket master franchise senilai Rp 200 juta hingga Rp 250 juta. Selain mendapatkan fasilitas yang sama dengan dua paket sebelumnya, mitra mendapatkan tambahan resep serta bisa menyuplai bahan baku bagi mitra setempat.

Berdasarkan perhitungan, waktu balik modal yang dibutuhkan untuk paket ketiga sekitar 1-1,5 tahun. Asal, mitra bisa penuhi target penjualan Rp 3 juta per hari.

Djoko Kurniawan, Konsultan Usaha menilai bisnis ayam geprek mulai menjamur. Oleh karena itu, jangan lupakan persaingan yang mengencang. "Inti dari bisnis makanan adalah inovasi rasa, tampilan dan cara jualnya," katanya.

BERITA TERKAIT

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…