Gelar Private Placement - GMF Kantungi Restu Lepas 10% Saham

NERACA

Tangerang – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), para pemegang saham menyetujui aksi korporasi PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) untuk melanjutkan pelepasan 10% saham melalui private placement. Ini merupakan bagian dari rencana pelepasan saham yang sudah diskenariokan pada saat proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Oktober 2017.

Direktur Utama GMF AeroAsia, Iwan Joeniarto mengatakan, private placement akan dilaksanakan melalui dua skenario. Pertama, melepas 8,28% untuk investor strategis dan 1,72% akan diperuntukkan kepada manajemen dan karyawan melalui program Management Stock Option Program (MSOP) serta Employment Stock Option Program (ESOP).”Dalam RUPSLB ini sudah ditentukan penerbitan saham untuk private placement dan penggantian direksi," kata Iwan di Tangerang, Selasa (6/3).

Menurutnya, rencana penempatan saham baru kepada investor strategis masih on track dilaksanakan pada kuartal kedua tahun ini. Pelepasan saham kepada investor strategis ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan sekaligus mendukung ekspansi perusahaan. Selain itu, dilakukan pergantian satu orang di jajaran direksi perusahaan yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perusahaan menunjuk Asep Kurnia selaku Direktur Human Capital & Corporate Affairs menggantikan Harkandri M. Dahler yang sudah habis masa jabatannya.

Pada September 2017, GMF merencanakan akan melepas total saham 30% dengan proporsi saham ke publik melalui IPO sebesar 20% dan sisa 10% kepada investor strategis. Namum menjelang pelaksanaannya, porsi tersebut diubah sehingga nanti investor strategis akan memiliki 20% saham GMF.
Saat pencatatan, GMF hanya melepas 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana dengan harga Rp 400. GMF berhasil menghimpun dana sebesar Rp 1,13 triliun. Sebelumnya, perseroan juga menargetkan negosiasi dengan investor strategis rampung di kuartal II-2018. Disebutkan, perseroan tengah melaksanakan proses negosiasi dan uji tuntas (due diligence) dengan calon investor strategis. “Yang jelas, lembaga finance dari Indonesia ada yang ikut serta dalam bidding,”ungkap Iwan.

Menghindari persaingan, Iwan menjelaskan bahwa hanya akan ada satu investor strategis yang akan sepakat beli saham GMF natinya. Namun, menurutnya tak menutup kemungkinan bahwa investor strategis tersebut bisa berupa konsorsium. “Antara financial investor dengan industrial player akan berkolaborasi melalui suatu konsorsium,” ujar Iwan.

Namun, Iwan menegaskan bahwa saat ini belum ada negosiasi final dengan calon investor strategis yang berminat. Sebagai informasi, tak hanya membidik dana segar, GMFI juga mempertimbangkan faktor knowledge dalam memilih partner strategis. Pasalnya, GMFI sedang gencar-gencarnya mengembangkan kapasitas dan kapabilitas.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…