Akuisisi Dawaa Medical - Kimia Segera Bangun Pabrik di Arab Saudi

NERACA

Jakarta – Sukses mengakuisisi Dawaa Medical Limited Company,  salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang bergerak di bidang kesehatan, selanjutnya PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan membangun pabrik farmasi dan produk kesehatan di Arab Saudi dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun dalam rangka ekspansi bisnis perusahaan ke kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Kata Deputi GM Kimia Farma Dawaa, Ida Rasita, kajian bisnis pengembangan pabrik di Arab Saudi dalam proses penyelesaian. “Pabrik mulai di bangun tahun 2020 dan ditargetkan beroperasi di tahun 2022,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Rasita, pembangunan pabrik farmasi yang direncanakan di kota Jeddah, Arab Saudi itu merupakan rencana strategis Kimia Farma untuk melebarkan bisnis di luar negeri. Sementara Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Honesti Basyir menambahkan, dengan mengakuisisi perusahaan kesatan Arab Saudi tersebut, perseroan menargetkan dapat menambah 200 gerai apotek sepanjang tahun ini dan untuk memenuhi target tersebut telah dialokasikan belanja modal tahun ini sekitar Rp 3,5 triliun. “Untuk dana yang dibutuhkan dalam penambahan 200 gerai apotek saya tidak hafal, tetapi masuk ke capex kita yang Rp3,5 triliun,”ungkapnya.

Saat ini perseroan telah memiliki 1.000 gerai apotek yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, pabrikan farmasi plat merah tersebut juga tercatat memiliki 450 klinik, dan 50 labolatorium diagnostik. Di awal tahun ini, Kimia Farma dipastikan menambah 31 gerai di Arab Saudi setelah resmi mengakuisisi 60% saham Dawaa Medical Limited Company anak usaha dari Marei Bin Mahfouz. Dengan rincian 10 outlet di Mekkah dan sisanya di Jeddah. "Ke depan kami akan kembangkan ke kota lain di Arab Saudi menjadi 90 outlet dalam dua tahun mendatang," kata Honesti.

Asal tahu saja, untuk pembangunan satu outlet diperlukan investasi sekitar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. Ditargetkan konsumen berasal dari jemaah haji asal Indonesia yang berkunjung ke Indonesia serta Tenaga Kerja Indonesia yang berada di Arab Saudi. "Arab Saudi juga jadi pintu masuk ke pasar Timur Tengah. Pengembangan bisnis ini diharapkan bisa menaikan kontribusi ekspor kami," jelasnya.

Kimia Farma Dawaa terdaftar di Arab Saudi sebagai perusahaan yang punya bisnis perdagangan, pengeolalaan fasilitas layanan kesehatan, ekspor impor dan juga kegiatan manufaktur. Honesti bilang bila pengembangan outlet sudah selesai, maka perusahaaan akan segera mendirikan pabrik farmasi di Timur Tengah.

Sebelumnya, perseroan farmasi pelat merah ini menambah anak usaha baru di Arab Saudi melalui aksi korporasi akuisisi 60% saham Dawaa Medical Limited Company. Kimia Farma melakukan akuisisi dengan penyertaan modal atau investasi sebesar Rp130 miliar. Aksi korporasi tersebut dilakukan dengan skema pemesanan saham baru Dawaa Medical Limited Company, anak usaha, Marei Bin Mahfouz (MBM). Dengan adanya akuisisi tersebut, Dawaa berubah nama menjadi PT Kimia Farma Dawaa. Anak usaha tersebut resmi beroperasi setelah kedua belah pihak meneken shareholder agreement.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…