Menggali Peluang di Era Ekonomi Digital

Peluang pengembangan ekonomi digital di Indonesia, antara lain adanya bonus demografi.  Pada 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60 persen, dengan kontribusi sebesar 27 persen di antaranya adalah generasi muda yang berpotensi menjadi wirausaha industri baru.

 

NERACA

 

Suka atau tidak suka, Indonesia kini sudah memasuki era ekonomi digital. Oleh karena itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa peluang Indonesia untuk menghadapi era ekonomi digital, diantaranya adalah Indonesia memiliki usaha rintisan unggulan. “Kita telah ada beberapa startup unggulan dan punya pasar yang sangat besar. Kita terbesar di ASEAN untuk pasar startup,” kata Airlangga.

Data yang diperoleh Kementerian Perindustrian, peluang pengembangan ekonomi digital di Indonesia ke depannya, antara lain adanya bonus demografi.  Pada 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60 persen, dengan kontribusi sebesar 27 persen di antaranya adalah generasi muda yang berpotensi menjadi wirausaha industri baru.

Selanjutnya, terjadi peningkatan jumlah kelas menengah, di mana Sebanyak 135 juta penduduk diproyeksi akan memiliki penghasilan bersih di atas kisaran 3.600 dolar AS pada 2030 dan menjadi konsumen dominan e Commerce.  “Apalagi, seiring perkembangan gaya hidup digital, internet telah menjangkau 52,8 persen dari populasi Indonesia,” ungkap Airlangga.

Bahkan, terdapat pula peningkatan permintaan di pasar global, terutama produk berbasis media dan informasi teknologi (IT).  “Oleh sebab itu, perusahaan IT memiliki market capital besar. Saat ini, di ASEAN ada sekitar tujuh unicorn atau perusahaan startup besar, dan empat di antaranya adalah dari Indonesia,” imbuhnya.

Kemenperin tengah memprioritaskan pengembangan di lima sektor industri nasional yang akan menjadi percontohan dalam implementasi sistem Industry 4.0, yakni indutri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia.

Kelima sektor tersebut diharapkan mampu mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.  “Mereka yang akan menjadi light house-nya. Dan, kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders untuk menyusun roadmap Industry 4.0 dan kegiatan sosialisasinya,” jelas Menperin.

Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan berbagai program dan kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan ekonomi digital.  Misalnya, yang terkait pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, sistem logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan siber, hingga pembentukan manajemen pelaksanaan.

Airlangga menyampaikan, pembangunan infrastruktur seperti jaringan internet menjadi faktor penting untuk memenangkan persaingan global. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan meningkatkan investasi di satelit Palapa. “Kebutuhan fiber optik terkait dengan perluasan bandwidth, itu kan termasuk infrastruktur. Karena itu, kami telah meminta kepada Kementerian Kominfo agar untuk industri kecil dan menengah (IKM) disiapkan bandwidth lebih besar," tuturnya.

Memang, Indonesia di era Presiden Joko Widodo memiliki ambisi menjadi negara ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara. Ungkapan Jokowi tersebut bukanlah tanpa dasar yang kuat. Hasil riset Google bersama Temasek yang dipaparkan pada Agustus 2016 menyebut, pertumbuhan populasi pengguna internet di Indonesia menjadi salah satu yang berkembang paling pesat di dunia.

Setiap tahun rata-rata pengguna internet di Indonesia bertambah 19%. Hasil studi itu mencakup proyeksi bahwa pada 2020, pengguna internet di Indonesia akan mencapai 215 juta, dari sebelumnya hanya 92 juta pengguna pada 2015. Dengan begitu, pasar online Indonesia diprediksi akan meledak dalam 10 tahun, mencapai USD81 miliar sebelum 2025. Dari total tersebut, e-commerce menyumbang peranan sebesar 57% atau USD46 miliar.

"Melihat data tersebut, Indonesia masih punya peluang untuk menjadi negara terbesar se-Asia Tenggara dalam memanfaatkan ekonomi digital pada 2020, namun ada pula beberapa tantangan yang dapat menggagalkan visi tersebut terwujud," kata Ketua Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) Hikmat Kurnia.

 

Ekonomi Kreatif

 

Sementara Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Ekonomi Kreatif Erik Hidayat menyebutkan tentang fakta-fakta menarik ekonomi kreatif dalam kurun waktu 2016-2017. Hasilnya ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,38% terhadap perekonomian nasional dengan total PDB sekitar Rp 852,24 triliun.

Erik memaparkan sedikitnya ada lima hal tentang Indonesia di era digital 2018. Pertama, terus tumbuh startup dan industri. Kedua, kesadaran akan penggunaan teknologi akan lebih luas ke daerah. Ketiga, infrastruktur lebih baik sehingga potensi pengembangan digitalisasi semakin cepat. Keempat, kebijakan pemerintah lebih akomodatif mendukung pengembangan penerapan teknologi di berbagai sektor. Terakhir, hadirnya stimulus ekonomi seperti mulainya tahun politik dan adanya event besar seperti Asian games, maka roda ekonomi akan meningkat.

Selain itu, Menurut Erik, ada tujuh tantangan dan peluang ekonomi digital Indonesia pada 2018. Pertama, cepatnya perubahan teknologi. Kedua, kemampuan pemerintah membuat kebijakan mengikuti perubahan tersebut. Ketiga, bonus demografi, namun kemampuan SDM yang belum mencukupi. Keempat, infrastruktur yang belum merata. Kelima, Data base yang masih minim. Keenam, Ekonomi Indonesia yang diprediksi akan lebih baik di tahun 2018. Terakhir, Adanya dukungan pemerintah.

Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia Bari Arijono menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa sektor yang akan naik dalam ekonomi digital pada 2018. Pertama, eServices seperti event tickets, fitness, dating services, dan food delivery. Kedua, eTravel seperti online travel booking, dan online ride services. Ketiga, digital media seperti digital music, video on demand, video games, dan ePublishing. Keempat, FinTech seperti digital payment, business finance, dan personal finance. Terakhir, digital advertising seperti banner dan social media.

Bari menambahkan melalui data dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional untuk periode 2015-2019 menyebutkan bahwa pengembangan UMKM merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dapat dicapai melalui lima cara. Pertama, peningkatan hasil agroindustri, hutan dan produk kayu, perikanan, dan pertambangan. Kedua, mempercepat pertumbuhan industri manufaktur. Ketiga, mempercepat pertumbuhan pariwisata. Keempat, mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif, dan Kelima, meningkatkan daya saing UKM dan koperasi.

Selanjutnya Bari melihat perdagangan online Indonesia bisa bernilai Rp 325 triliun (US $ 25 miliar) pada 2020. Dengan sekitar 371 juta pelanggan ponsel dan lebih dari 262 juta pengguna internet (142% dari total populasi), Indonesia saat ini merupakan sarang industri e-commerce. Dan nyatanya ekonomi digital lebih berkembang di luar pulau Jawa. (agus, iwan, rin)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…